Jumat 09 Mar 2018 13:25 WIB

Mentan Siapkan Rp 2,7 Triliun Buat Pulihkan Kejayaan Rempah

Indonesia telah terkenal sebagai negara penghasil rempah-rempah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menghadiri pelepasan ekspor 60 ribu ton jagung ke Filipina, di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Jumat (9/3).
Foto: Kamran Dikarma/Republika
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menghadiri pelepasan ekspor 60 ribu ton jagung ke Filipina, di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Jumat (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menginginkan komoditas rempah-rempah Indonesia kembali berjaya di pasar internasional. Ia mengaku telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun untuk mewujudkan hal tersebut.

Amran mengatakan, Indonesia telah terkenal sebagai negara penghasil rempah-rempah. "Dulu Portugal, Belanda, Eropa datang ke Indonesia karena rempah-rempah. 500 tahun lalu," katanya ketika berpidato di acara pelepasan ekspor 60 ribu ton jagung ke Filipina di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat (9/3).

Namun, menurut Amran, dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, komoditas rempah-rempah Indonesia justru meredup. Ia mengaku cukup menyayangkan hal tersebut.

 

Baca juga, Ternate Kembangkan Wisata Rempah-Rempah.

 

Oleh karena itu, Amran bertekad mengembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia. Kementerian Pertanian pun telah menyiapkan anggaran demi mewujudkan hal tersebut. "Kami berjanji, insya Allah doakan, kami siapkan Rp 2,7 triliun untuk benih dan bibit (rempah-rempah). Kita kembalikan kejayaan Indonesia 500 tahun lalu," ujarnya.

Amran mengatakan saat ini produk pertanian Indonesia masih cukup bersaing di pasar internasional. "Kakao Indonesia nomor tiga di dunia, palm oil kita nomor satu dunia, lada nomor satu dunia, karet nomor tiga dunia. Ini masih bisa ditingkatkan. Bila perlu nomor satu dunia semua rempah-rempah Indonesia," katanya menerangkan.

Kendati demikian, Amran menekankan, untuk mencapai hal tersebut memang diperlukan upaya bersama. Tidak hanya oleh Kementerian Pertanian, tapi juga instansi dan lembaga terkait lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement