Kamis 08 Mar 2018 18:04 WIB

Cina akan Tanggapi Perang Dagang yang Dikobarkan Trump

Beijing menilai perang dagang tak akan menguntungkan siapa pun.

Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan memberikan tanggapan yang diperlukan dalam perang dagang dengan Amerika Serikat. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada Kamis (8/3). 

Ia memperingatkan, perang dagang semacam itu hanya akan merugikan semua pihak.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan menetapkan tarif 25 persen untuk baja impor dan 10 persen pada aluminium impor pada pekan ini. 

Namun, Gedung Putih mengatakan, akan ada pengecualian 30 hari untuk Meksiko dan Kanada serta beberapa negara lain berdasarkan atas keamanan nasional. Langkah tersebut bertujuan melawan impor murah, terutama dari Cina, yang menurut Trump melemahkan industri dan pekerjaan AS.

Wang, yang berbicara di sela-sela pertemuan tahunan parlemen Cina, mengatakan, Cina dan AS tidak harus menjadi saingan. Sejarah menunjukkan bahwa perang perdagangan bukanlah cara yang benar untuk menyelesaikan masalah.

"Terutama mengingat globalisasi hari ini, memilih perang perdagangan adalah keputusan yang salah. Hasilnya hanya akan berbahaya," kata Wang. "Cina harus membuat tanggapan yang beralasan dan perlu," katanya.

Wang mengatakan, Cina memiliki jalan panjang untuk mencapai jalur modernisasi, dan bahwa "tidak akan dan tidak perlu menggantikan Amerika Serikat".

Trump membahas perdagangan dengan Cina dalam cicitannya pada Rabu. "Cina diminta mengembangkan rencana untuk setahun pengurangan 1 miliar dolar dalam defisit perdagangan besar-besaran mereka dengan AS," kata Trump, tanpa mengatakan dari mana pesan tersebut disampaikan.

Cina mencatatkan surplus perdagangan barang dengan AS tahun lalu sebesar 375,2 miliar dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement