Kamis 08 Mar 2018 15:08 WIB

Februari 2018, Kontrak Baru PTPP Capai Rp 2,86 Triliun

Total kontrak baru PTPP tembus Rp 5,2 triliun hingga Februari 2018.

PTPP
Foto: Istimewa
PTPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  PT PP (Persero) Tbk mengumumkan total perolehan kontrak baru senilai Rp 2,86 triliun pada Februari 2018. Emiten berkode PTPP itu mendapatkan penambahan kontrak baru sebesar Rp 2,65 triliun untuk induk perusahaan dan Rp 215 Miliar ke entitas-entitas usaha.

Total kontrak baru PTPP sampai dengan Februari 2018 tembus pada angka Rp 5,2 triliun. Raihan kontrak baru tersebut naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

"Dengan target kontrak baru ini, PTPP akan memiliki total order book lebih dari Rp 100 triliun. Ini akan menjadi basis yang kuat bagi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, tidak hanya untuk 2018 tapi juga untuk tahun-tahun berikutnya," kata Direktur Utama PTPP Tumiyana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/3).

Perolehan kontrak baru PTPP induk antara lain didapat dari sejumlah proyek besar. Tumiyana menyebutkan, misalnya proyek perluasan Apron Ngurah Rai sebesar Rp 1,36 triliun, proyek runway Soekarno-Hatta section I sebesar Rp 726 miliar dan proyek Vasanta Park Cikarang sebesar Rp 466 miliar.

Adapun entitas anak usaha PTPP yang berhasil meraih kontrak baru adalah PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp 150 miliar dan PT PP Presisi Tbk (PPRE) sebesar Rp 65 miliar (setelah eliminasi) pada Februari 2018.

Tumiyana menyebutkan, berdasarkan project owner sampai Februari 2018, segmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendominasi portofolio kontrak baru PTPP dengan kontribusi sebesar 71 persen. Selanjutnya, disusul segmen swasta sebesar 27 persen dan segmen pemerintah sebesar dua persen.

Total kontrak yang dihadapi atau order book yang dicapaioleh PTPP per Februari 2018 adalah sebesar Rp 63,3 triliun. Order book tersebut terdiri dari kontrak baru sebesar Rp 5,2 triliun dan kontrak carry over tahun 2017 sebesar Rp 58,1 triliun.

Tumiyana mengatakan, PTPP berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 41,0 triliun selama 2017. Ia menyebutkan, kontrak tersebut terdiri dari kontrak regular sebesar Rp38,7 triliun dan kontrak joint-operation (JO) sebesar Rp 2,3 triliun.

Sedangkan untuk tahun ini, kata Tumiyana, PTPP menargetkan kontrak baru sebesar Rp 49 triliun atau 20 persen lebih tinggi dari perolehan kontrak baru yang diraih selama tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement