REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan indeks saham sepanjang perdagangan awal pekan ini, Senin, (5/3) cenderung negatif. Meski sempat menguat tipis di awal perdagangan namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus rela ditutup melemah 0,48 persen atau 31,72 poin di level 6.550,59.
Bahkan, jelang akhir perdagangan sekitar pukul 15.30 WIB, pelemahannya mencapai 0,50 persen atau 32,87 poin ke 6.549. Sementara itu, pada akhir perdagangan sesi I, indeks saham ditutup melemah 0,04 persen atau 2,73 poin ke level 6.579,58.
Pagi tadi IHSG dibuka menguat 0,19 persen atau 12,2 poin di level 6.594,52. Hingga pukul 10.00 WIB, indeks saham pun masih bertahan di zona hijau dengan penguatan 0,02 persen atau 1,09 poin ke posisi 6.583.
Indeks saham mulai berbalik melemah sekitar pukul 11.30 WIB atau jelang penutupan perdagangan sesi I. IHSG mulai turun 0,04 persen ke 6.579.
Analis Binaartha Securities Reza Priyambada menilai, belum adanya tanda-tanda kenaikan membuat laju IHSG cenderung bergerak flat. Ditambah dengan sikap pelaku pasar yang berhati-hati, membuat laju IHSG semakin tertahan. "Pelemahan pun masih dimungkinkan terjadi. Hal itu seiring belum adanya sentimen yang cukup signifikan membawa IHSG berbalik naik," jelas Reza di Jakarta, Senin, (5/3).
Menurutnya, masih maraknya aksi jual membuat laju IHSG masih berpotensi selama pekan ini. Minimnya sentimen positif diperkirakan pula bisa memicu terjadinya aksi jual kembali.
"Namun demikian, diharapkan aksi jual dapat lebih terbatas. Dengan begitu tidak turun lebih dalam," kata Reza.
Berdasarkan pantauan Republika, tidak hanya IHSG, laju Jakarta Islamic Index (JII) juga melemah. JII turun 0,24 persen atau 1,9 poin ke level 768,49 pada siang tadi dan ditutup turun 0,58 persen atau 4,49 poin di level 765,9.
Begitu pula dengan indeks LQ45 yang turun 0,22 persen atau 2,43 poin di level 1.095,70 di akhir perdagangan sesi I. Penurunan pun semakin mendalam di akhir perdagangan sesi II, dengan pelemahan 0,76 persen atau 8,36 poin di posisi 1.089,7.
Ikuti Whatsapp Channel Republika