Sabtu 03 Mar 2018 21:01 WIB

Pelabuhan Sikakap akan Jadi SKPT Terbesar di Indonesia Barat

SKPT Sikakap juga dilengkapi pabrik es berkapasitas produksi hingga 15 ton per hari.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Pelabuhan ikan (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pelabuhan ikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) optimistis bisa menyulap Pelabuhan Sikakap di Kepulauan Mentawai sebagai sentra perikanan terbesar di wilayah Indonesia bagian barat. Potensi perikanan di pesisir barat Sumatra, terutama di Kepulauan Mentawai, memang belum tergarap optimal selama ini.

Dengan dikembangkannya Pelabuhan Sikakap, diyakini akan menjawab tantangan distribusi produk perikanan yang selama ini mengadang. Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menyebutkan, keberadaan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di Pelabuhan Sikakap akan menampung produk perikanan budidaya dan perikanan tangkap di laut lepas.

Nantinya, produk perikanan dari Mentawai akan lebih mudah diekspor melalui Pelabuhan Perikanan Bungus. Akses menuju Bungus lebih mudah setelah SKPT Sikakap dibangun.

Pemprov Sumbar juga berencana menambah panjang dermaga di Pelabuhan Sikakap, dari 50 meter menjadi 100 meter. SKPT Sikakap juga dilengkapi dengan pabrik es berkapasitas produksi hingga 15 ton per hari.

Es yang diproduksi akan digunakan untuk mengawetkan produk perikanan. "Seluruh protensi bahari yang ada di Mentawai bisa mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakatnya jika bisa digarap dengan baik," kata Nasrul, Sabtu (3/3).

Nasrul menyebutkan, sudah saatnya Mentawai fokus menggarap potensi ekonomi yang berkelanjutan, alih-alih masih bertahan dengan komoditas kayu yang sudah berpuluh-puluh tahun diambil dari Mentawai. Ia mengungkapkan, 47 tahun produksi kayu di Sikakap tidak memberikan stimulus yang berarti untuk peningkatan ekonomi rakyat. "Butuh pemahaman dan menyamakan persepsi dalam mengubah pola pikir, cara kerja, perilaku serta mampu mengikuti perkembang zaman," katanya.

Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet menambahkan, SKPT Sikakap sudah dilengkapi dengan akses jalan menuju lokasi dan bantuan 15 kapal untuk nelayan. Tak hanya itu, pemerintah memediasi kerja sama antara koperasi nelayan di Sikakap dengan Perum Perikanan Indonesia (Perindo). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement