REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pada 18 April mendatang ia akan kembali bertandang ke Davos dalam acara World Economic Forum.
Kedatangan lanjutan ini juga untuk menindak lanjuti proyek Bleinded Finance terhadap delapan proyek strategis nasional.
Luhut menjelaskan, jika pada pertemuan pertama di Davos, is menjelaskan terkait seperti apa kesempatan investasi dan berapa banyak proyek yang bisa dijalankan di Indonesia kepada para investor. Kali ini, Luhut menambahkan, kunjungannya ke Davos akan spesifik menawarkan dengan membawa data dan angka.
"Jalan kok, besok 18 April saya ke Davos lagi. Di world economic forum. Proyek mana saja, ini sudah bicara detail. Ini loh data datanya, Project IRR nya segini, returnya segini. Jadi udah by to by perusahaan," ujar Luhut di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (2/3).
Luhut juga menjelaskan proyek strategis nasional yang akan ia bawa ke Davos setidaknya ada 6 hingga 7. Proyek proyek strategis nasional tersebut antara lain proyek LRT, proyek pembangunan pembangkit listrik serta proyek Waste to Energy.
"6 atau 7 proyek. Listrik, LRT dan Waste to Energy," ujar Luhut.
Meski akan banyak proyek yang akan ia tawarkan ke investor, Luhut masih belum bisa mentargetkan berapa nilai investasi yang berpotensi masuk ke Indonesia pasca pertemuan tersebut. Hanya saja, ia menilai nilai dari 6 proyek yang akan ditawarkan tersebut cukup besar. "Ya besarlah, saya belum bisa bilang sekarang," ujar Luhut.