Selasa 27 Feb 2018 12:06 WIB

Jokowi Hanya Ajukan Calon Tunggal Gubernur BI

Calon tunggal yang diajukan Jokowi adalah Perry Warjiyo.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan hanya mengajukan satu nama sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Periode 2018-2023. Nama calon tunggal yang diajukan Presiden Jokowi adalah Perry Warjiyo.

"Sudah kita kirimkan ke DPR, coba tanyakan ke DPR, hanya satu nama Pak Perry Warjiyo," kata Presiden Joko Widodo di kawasan industri Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (27/2).

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu seusai meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi milik PT Kalbio Global Medika (KGM) yang merupakan anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) di Cikarang. Surat Presiden Jokowi ke DPR sudah dikirimkan pada 23 Februari 2018 lalu.

Presiden menilai bahwa Perry adalah deputi gubernur BI yang paling senior sehingga sudah menguasai berbagai hal di bidang moneter. "Kita tahu dari sisi pengalaman, rekam jejak, semua dilihat, prestasi, penguasaan lapangannya. Saya kira beliau adalah deputi paling senior, sudah mengertilah mengenai moneter, inflasi, mengenai kebijakan-kebijakan di BI, bank sentral kita," kata Presiden menambahkan.

Ia pun tidak ragu bahwa Perry dapat lolos uji kelayakan dan kepatutan di DPR untuk selanjutnya menjabat sebagai Gubernur BI. "Saya kira penguasaan Pak Perry Warjiyo tidak perlu diragukan," ucap Presiden.

Perry telah menjabat sebagai Deputi Gubernur BI sejak 15 April 2013 melalui Keputusan Presiden 28/P tahun 2013. Ia telah memulai karir di Bank Indonesia sejak 1984 dan pernah mengemban sejumlah jabatan seperti Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional BI, Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement