REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyiapkan sejumlah teknologi pendukung ketahanan pangan. Teknologi ketahanan pangan ini diharrapkan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan difasilitasi pemerintah daerah.
"Sudah ada yang memanfaatkan di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, untuk meningkatkan produktivitas perkebunan," kata Direktur Pusat Produksi Pertanian BPPT, Arief Arianto Hidayat di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Senin (26/2).
Arief mengatakan melalui teknologi itu petani diharapkan lebih mandiri, dan pendapatannya akan meningkat. Salah satu yang diterapkan adalah simbiosis tanaman sawit dengan ternak sapi, limbah sawit setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, sedangkan kotoran dari ternak dimanfaatkan untuk pupuk perkebunan.
"Dengan demikian petani mendapat keuntungan tidak hanya dari tanaman sawit yang produksinya semakin meningkat, tetapi juga mendapat tambahan dari dari produksi susu dan daging," jelas dia.
Tidak itu saja, menurut Arief, BPPT telah mengembangkan benih ikan nila yang mampu berkembang di berbagai kondisi air. "Disamping itu kami juga punya teknologi jagung hibrida yang disamping memiliki usia panen lebih pendek juga tahan terhadap penyakit sehingga mengurangi penggunaan obat/ pestisida," katanya.
Penerapan teknologi kepada masyarakat belum maksimal semisal di lingkungan Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, dari 16 kegiatan unggulan tahun 2017, baru dua yang sudah bermitra dan memberikan hasil. Lainnya masih dalam tahapan kerja sama mitra tetapi belum memberikan hasil, pengembangan kawasan dan lainnya masih prototipe, rekomendasi dan lain sebagainya.
Produk pertanian yang merupakan kegiatan unggulan diantaranya inovasi teknologi produksi pangan berbasis ubi kayu dan jagung, inovasi teknologi industri pengolahan pangan, dan zinc stearate, penerapan teknologi Bio Peat untuk pertanian lahan gambut tanpa bakar. Selain itu pengembangan pakan ternak komplet berbahan baku limbah sawit untuk mendukung ketahanan pangan protein nasional, inovasi teknologi produksi udang galah dengan teknologi neofemale, benih tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan, teknologi pasca panen hortikultura (mangga).