Jumat 23 Feb 2018 18:07 WIB

Trump akan Gelar Rapat Bahas Kebijakan Bioenergi di AS

Pengusaha minyak di Pennsylvania menyebut regulasi membuat bisnis mereka bangkrut.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden AS Donald Trump akan menggelar rapat dengan sejumlah senator dan para menteri awal pekan depan untuk membicarakan kebijakan bioenergi AS. Hal itu dilakukan menyusul meningkatnya tekanan pengusaha minyak di Pennsylvania yang menyebut regulasi membuat bisnis mereka bangkrut.

Rapat ini juga berjalan seiring lobi yang dilakukan industri minyak dan jagung yang mempertanyakan masa depan Standar Bahan Bakar Terbarukan (RFS). Regulasi berumur satu dekade ini mensyaratkan perusahaan minyak menanggung biaya pencampuran etanol berbasis jagung dengan minyak bumi.

 

Donald Trump Beri Sinyal Setujui Pajak Argo Taksi

Perusahaan minyak Philadelphia Energy Solutions (PES) yang mempekerjakan lebih dari seribu orang di Philadelphia menyatakan bangkrut pada Januari 2018 dan menyalahkan regulasi atas kondisi itu. Perusahaan ini dinyatakan pailit oleh pengadilan dengan menyisakan kewajiban biaya kepatuhan RFS sebesar 350 juta dolar AS.

Dari empat sumber yang dilansir Ruters pada Jumat (23/2), rapat awal pekan depan itu akan mengundang Senator Republik dari Texas Ted Cruz, senator dari Iowa Chuck Grassley dan Joni Ernst, Kepala Badan Perlindunga Lingkungan AS Scott Pruitt, Menteri Pertanian AS Sonny Perdue, dan kemungkinan juga Menteri Energi AS Rick Perry. Kabarnya pertemuan ini akan membahas solusi jangka pendek untuk membantu PES untuk tetap beroperasi.

Sumber lainnya menyatakan, rapat gabungan itu juga akan membahas kemungkinan batas harga bioenergi dan upaya menyingkirkan para spekulan pasar. Juru bicara Gedung Putih, Kelly Love, mengaku belum mendapat kabar soal rencana rapat ini.

Para sumber Reuters tersebut menyatakan kemungkinan upaya pemerintah terkait PES nantinya akan menghadapi tantangan dari sisi politik dan legal. Pemerintahan Trump sendiri sebenarnya sudah mempertimbangkan perubahan RFS, termasuk soal porsi bioenergi yang dibaurkan tiap tahunnya.

Di bawah regulasi RFS, perusahaan-perusahaan minyak harus mengumpulkan poin proses baura energi yang mereka lakukan sebagai tanda kepatuhan terhadap aturan. Seiring meningkatnya kuota bioenergi, poin proses bauran pun makin sulit didapat. PES tersangkut di persoalan ini.

PES menyatakan biaya untuk mencapai ketentuan RFS sudah melewati kemampuan mereka. Kondisi keuangan PES juga tengah dalam masa sulit setelah investor mereka mundur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement