Jumat 23 Feb 2018 17:13 WIB

Daerah Perkuat Kerja Sama Dagang Komoditas Pangan

Gubernur di daerah resah soal distribusi pangan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Komoditas Pangan Sumbang Inflasi Desember. Pedagang melayani pembeli di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Rabu (3/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Komoditas Pangan Sumbang Inflasi Desember. Pedagang melayani pembeli di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Rabu (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Para gubernur dari berbagai provinsi di Indonesia sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan untuk komoditas pangan. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan yang selama ini menyumbang peranan besar dalam tingkat inflasi daerah.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) menyampaikan, kegelisahan yang sama-sama sedang diatasi oleh para kepala daerah adalah pemerataan distribusi bahan pangan. Hal ini menyangkut pengendalian inflasi, peningkatan pendapatan petani, dan yang terpenting adalah efisiensi biaya transportasi.

 

Demi mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) meneken nota kesepemahaman oleh masing-masing gubernur mengenai kerja sama perdagangan antarprovinsi.

"Kerja sama perdagangan ini diyakini akan berdampak pada penguatan ekonomi nasional itu. Karena biaya distribusi bisa ditekan, pasokan pangan stabil," kata IP usai menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), Jumat (23/2).

Tak hanya soal kelancaran distribusi, kerja sama perdagangan di sektor pangan ini juga disebut mampu menekan potensi impor. Artinya, masing-masing daerah akan saling dukung dalam pemenuhan kebutuhan. Daerah yang kelebihan pasokan bisa dikerjasamakan dengan daerah yang defisit pasokan suatu komoditas pangan tertentu.

"Untuk itu dengan adanya kerjasama ini, kita tinggal menunggu realiasasi dari masing-masing daerah. Yakni, terkait dengan data produksi dan harga pangan dimasing-masing provinsi, sehingga kerja sama ini dapat semakin memenuhi kebutuhan pangan dan produk antar daerah ke Sumbar," kata IP.

Rakernas APPSI pada 21-23 Februari 2018 di Bandung kemarin dihadiri seluruh kepala daerah dari 34 Provinsi di Indonesia. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat berpesan agar setiap kepala daerah memanfaatkan momentum pertemuan seluruh gubernur ini untuk memperkuat koneksi dan inovasi di bidang ekonomi dan perdagangan.

Sementara itu, Ketua APPSI sekaligus Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pentingnya penguatan perdagangan antar daerah di Indonesia. Salah satu manfaatnya, lanjut Syahrul, adalah dapat mengurangi ketergantungan pada impor.

"Untuk itu kita harus mengoptimalkan perdagangan antar daerah, agar bisa mengurangi ketergantungan pada impor," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement