Jumat 23 Feb 2018 16:52 WIB

Bos Perusahaan Asuransi Terbesar Cina Ditahan

Raksasa asuransi Cina, Anbang Insurance Group akan diambil alih oleh regulator Cina.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi (Ilustrasi)
Foto: wepridefest.com
Asuransi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kepala raksasa asuransi dan keuangan Cina, Anbang, akan menghadapi tuntutan untuk kejahatan ekonomi, kata regulator asuransi Cina. Wu Xiaohui, yang telah dikeluarkan dari jabatannya, ditahan oleh pihak berwenang Juni lalu.

Dalam sebuah langkah yang tidak biasa, Anbang Insurance Group sekarang akan diambil alih oleh regulator asuransi Cina selama satu tahun, seperti dilansir di BBC, Jumat (23/2). Perusahaan ini dikenal dengan akuisisi internasional yang agresif, termasuk hotel di New York, Waldorf Astoria.

Pihak berwenang Cina telah menindak industri keuangan untuk mencegah peminjaman dan risiko yang berlebihan. Anbang, yang dimulai sebagai perusahaan asuransi mobil dengan milik negara, diakui sebagai salah satu konglomerat terkaya di Cina dan paling tidak transparan.

Selain menjual produk asuransi, perusahaan ini memiliki portofolio properti internasional dan merek global. Wu, yang menikahi putri mantan pemimpin, Deng Xiaoping, adalah salah satu orang yang paling banyak berhubungan dengan politik di Cina.

Setelah penahanannya tahun lalu, perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tugasnya sebagai ketua akan dikelola oleh eksekutif senior lainnya. Pada hari Jumat (23/2), Komisi Regulasi Asuransi China mengatakan bahwa dia telah diturunkan dari jabatannya.

Regulator pemerintah mengatakan bahwa bisnis Anbang akan berlanjut dan bahwa kewajiban eksternal tidak akan terpengaruh. Dikatakan bahwa operasi perusahaan saat ini tetap stabil namun operasi ilegal dapat membahayakan secara serius kemampuan solvabilitasnya. Dikatakan tindakannya ditujukan untuk menjaga agar perusahaan tetap beroperasi seperti biasa dan melindungi hak dan kepentingan konsumen.

Tahun lalu, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, mengakhiri pembicaraan dengan Anbang mengenai sebuah proyek pembangunan kembali besar di New York City. Kesepakatan potensial menimbulkan pertanyaan tentang konflik kepentingan, mengingat peran Kushner di Gedung Putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement