Kamis 22 Feb 2018 09:03 WIB

Intel Corp Tambah Investasi di Israel

Rencananya Intel akan mendirikan pabrik di wilayah Kiryat Gat Israel selatan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Gita Amanda
Intel Corp
Intel Corp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Intel Corp berencana untuk menanamkan investasi senilai lima miliar dolar Amerika Serikat (AS) di Israel. Investasi ini merupakan bagian dari perluasan bisnis Intel.

Dilaporkan Reuters, Kamis (22/2), rencananya Intel akan mendirikan pabrik di wilayah Kiryat Gat, Israel selatan. Perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat ini akan memulai groundbreaking pada tahun ini dan diperkirakan pembangunan pabrik selesai pada 2020.

Intel mengatakan, pihaknya berencana memproduksi chip yang lebih kecil dengan kinerja lebih cepat. Oleh karena itu, Intel akan mengubah teknologi dari 22 nanometer menjadi 10 nanometer.

Intel menerima hibah negara senilai lima persen atau sebesar enam miliar dolar AS yang diinvestasikan untuk memperluas bisnis pada 2014. Intel juga mendapatkan insentif pengurangan pajak sebesar lima persen selama 10 tahun.

Intel diperkirakan akan menerima hibah lanjutan hingga 10 persen untuk perluasan bisnis. Seorang juru bicara Kementerian Ekonomi dan Keuangan menyatakan, jumlah hibah tergantung pada proposal rencana perluasan bisnis yang diajukan oleh Intel. Kementerian Ekonomi dan Keuangan serta otoritas pajak dijadwalkan bertemu pada bulan depan untuk membahas proposal tersebut.

Ekspor Intel di Israel naik menjadi 3,6 miliar dolar AS pada 2017 dibandingkan 2016 yang mencapai 3,3 miliar dolar AS. Kenaikan ini didorong oleh peluncuran prosesor generasi baru.

Intel telah berinvestasi sebesar 17 miliar dolar AS di Israel sejak 1974 dan mempekerjakan lebih dari 10 ribu orang. Sebanyak 60 persen di antaranya adalah pekerja di bidang penelitian dan pengembangan. Adapun pada 2017, Intel membeli perusahaan teknologi asal Israel, Mobileye, senilai 15,3 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement