Rabu 21 Feb 2018 17:45 WIB

Venezuela Luncurkan Uang Digital

Pemerintah Venezuela meyakinkan para investor uang digital ini aman.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Foto: Reuters
Presiden Venezuela Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID,CARACAS -- Venezuela akhirnya menjadi negara pertama yang meluncurkan uang digital versi mereka sendiri. Presiden Venezuela, Nicholas Maduro merayakan hal ini dan menyebut negaranya sebagai pionir teknologi dunia.

Di jam-jam awal, kata Maduro, nilai transaksi uang digital dengan sebutan Petro ini mencapai 735 juta dolar AS (Rp 9.922 miliar). Petro sendiri ditopang minyak yang merupakan komoditas utama dan terbesara di Venezuela. Sayangnya komoditas andalan Venezuela ini merosot tajam harganya pada 2014 lalu dan membuat ekonomi negara itu berada dalam krisis.

Kondisi itu membuat inflasi meroket dan bahan panimbulkan kelangkaan bahan pangan. "Kita melakukan langkah besar di abad 21 ini. Kita jadi pionir teknologi dunia,' kata Maduro seperti dikutip Associated Press, Rabu (21/2).

Dalam peluncuran Petro, Maduro mendapat secuplik demonstrasi teknologi komputer yang dibutuhkan untuk mendukung operasional Petro. Kanal transaksi Petro akan dijalankan sebuah perusahaan asal Rusia.

Maduro yang mengizinkan pembayaran menggunakan yang digital untuk layanan konsulat dan minyak di perbatasan. Ia menekankan, Petro serupa kryptonite yang Venezuela butuhkan untuk melumpuhkan Superman, sebutan Venezuela untuk AS.

Pemerintah Venezuela sendiri meyakinkan para investor uang digital ini aman. Meski begitu, para analis tetap memperingatkan para investor untuk berhati-hati. "Saran saya kepada investor adalah tetap hati-hati, terutama terkait rekam jejak Pemerintah Venezuela," kata salah seorang pendiri start-up yang berbasis di Argentina, Signatura, Federico Bond.

Sejak 2017 lalu, Maduro sudah mengumumkan akan membuat manuver melawan sanksi AS dan mencegah Venezuela mencari utang baru. Pemerintahan Maduro berencana menerbitkan Petra senilai 100 juta dolar AS (Rp 1.350 miliar) sepanjang 2018 ini dengan penawaran perdana senilai 38,4 juta dolar AS dengan harga 60 dolar AS per satu unit Petro.

Jika Petro benar-benar ditangkap investor, Venezuela bisa mendatangkan beberapa miliar dolar AS untuk menambah kas dan menekan inflasi yang melangit. Pemerintah Venezuela sendiri berjanji akan menggunakan dana dari Petro untuk kepentingan publik.

Departemen Keuangan AS sendiri sudah menawanti-wanti warga AS dan perusahaan-perusahaan yang berbasis di sana. Departemen Keuangan AS menyatakan, pembelian Petro berarti melanggar sanksi yang dijatuhkan terhadap Venezuela.

Beberapa pakar uang digital melihat kehadiran Petro akan memunculkan reaksi campuran antara penasaran dengan curiga, semangat dengan prospek yang ditawarkan Pemerintah Venezuela namun juga khawatir dengan kurangnya informasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement