Selasa 20 Feb 2018 16:11 WIB

Apindo Ingin Pemerintah Investigasi Insiden Tol Becakayu

Waskita dinilai sudah pengalaman dalam pengerjaan proyek infrastruktur.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Suasana kondisi tiang girder proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Suasana kondisi tiang girder proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendorong pemerintah untuk melakukan investigasi robohnya pier head atau kepala tiang dalam pengecoran proyek jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu). Kecelakaan kerja tersebut dinilai Apindo bersifat kasuistik.

Sebelumnya, pier head dalam proyek Tol Becakayu dilaporkan roboh sehingga mengakibatkan beberapa korban luka-luka. "Saya dukung investigasi (kejadian Becakayu) juga termasuk longsor di Bandara Soetta beberapa waktu lalu," ujar Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Selasa (20/2).

Menurutnya, pengerjaan proyek infrastruktur menghabiskan biaya besar. "Kalau perusahaannya lalai cukup serius tapi ini perusahaan pengalaman," kata Hariyadi.

Proyek jalan tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk sejak 2014. Nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp 7,24 triliun dengan panjang ruas 11 Kilometer (Km).

Kejadian kecelakaan kerja terjadi sekitar pukul 03.00 WIB pada Selasa saat dilakukan pengecoran pier head. Dengan kondisi beton masih basah ditambah bekisting merosot, sehingga pier head roboh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement