Ahad 18 Feb 2018 07:54 WIB

General Electrics Jajaki Bisnis Mesin Gas Industri

Langkah ini dilakukan setelah John Flannery menduduki jabatan CEO

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pembangkit listrik, ilustrasi
Pembangkit listrik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Electric Co menjajaki bisnis penjualan mesin gas industri mencapai 2 miliar dolar AS. Langkah ini dilakukan setelah John Flannery menduduki jabatan CEO pada akhir musim panas lalu.

Flannery ingin menunjukkan kepada investor bahwa untuk pertama kalinya, General Electric akan melakukan spin-off untuk beberapa unit. Divestasi bisnis mesin gas industri dinilai akan membantu merampingkan jumlah divisi di perusahaan. Adapun keutungan General Electrics pada tahun lalu turun 45 persen, karena penjualan pembangkit listrik menurun tajam.

Dilaporkan Reuters, Ahad (18/2), General Electrics telah menggandeng Citigroup Inc untuk menyiapkan proses penjualan mesin gas industri. Namun hingga berita ini diturunkan kedua juru bicara perusahaan belum memberikan komentar.

Pada November 2017 lalu, Flannery mengatakan, General Electrics akan melakukan ekspansi bisnis senilai 20 miliar dolar AS. Kemudian perusahaan mengeksplorasi beberapa pilihan untuk unit transportasinya, mulai dari membuat lokomotif kereta api, dan mengembangkan teknologi informasi perawatan kesehatan.

Diketahui General Electrics telah kehilangan setengah nilai sahamnya dalam 12 bulan terakhir. General Electrics mengungkapkan pada awal pekan ini telah mencapai kesepakatan untuk menjual sebagian dari bisnis lampu ke luar negeri. Namun, perusahaan enggan mengungkapkan jumlah penjualannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement