REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Beras impor dari Thailand mulai masuk Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung, Kamis (15/2). Bongkar muat mulai dilakukan pada Jumat (16/2) hingga beberapa hari ke depan. Bongkar muat beras impor tersebut mendapat pengawalan Satgas Pangan Polda Lampung dan Bea dan Cukai Bandar Lampung.
Kepala Bulog Divre Lampung Muhammad Attar Rizal mengatakan, beras impor asal Thailand masuk sebanyak 5.500 ton dan telah tiba di Dermaga C Pelabuhan Panjang. ''Tiba kemarin siang sebanyak 5.500 ton. Tadi pagi (Jumat, 16/2) baru bongkar,'' kata Attar Rizal kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Jumat (16/2).
Menurut Attar, proses bongkar muat beras impor asal Thailand tersebut terkendala dengan cuaca yang sering hujan. Diperkirakan proses bongkar muat beras berlangsung hingga empat hari bergantung dengan cuaca. Bongkar muat beras tersebut mendapat pengawalan dari Satgas Pangan Polda Lampung dan Bea dan Cukai Bandar Lampung.
Kapal yang mengankut berat tersebut dari Vietnam dengan lambung kapal bernama Phuong Dhong 10, Hai Phong IMO 9517135. Kapal tersebut merapat di Dermaga C Pelabuhan Panjang pada Kamis siang.
Setelah bongkar muat dari kapal tersebut, beras impor diangkut ke gudang Bulog dengan armada truk sebanyak 100 unit. Masing-masing truk akan memuat sekitar 20 ton beras ke Gudang Bulog berada di Campang Raya dan Garuntang. Attar mengatakan distribusi beras setelah berada di gudang Bulog, masih menunggu instruksi pusat. ''Akan didistribusikan masih menunggu instruksi pusat,'' katanya.
Tahap selanjutnya, beras impor akan masuk sebanyak 20 ribu ton dari Vietnam. Saat ini kapal pengangkut beras impor 20 ribu ton tersebut masih dalam pelayaran. Diperkirakan dua tiga hari ke depan merapat di Pelabuhan Panjang. Sedangkan tahap ketiga, beras impor akan masuk lagi dari Thailand melalu Bankok sebanyak 4.500 ton, dan diperkirakan tiba empat atau lima hari ke depan.