REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- PayTren menargetkan nilai transaksi sebesar Rp 5 triliun pada tahun ini. Angka ini, naik hingga 2,5 kali lipat dari realisasi 2017, yang tercatat sebesar Rp 2 triliun. Menurut Direktur Utama yang juga Co-Founder PayTren, Hari Prabowo, perusahaannya mengembangkan berbagai usaha.
Hari mengatakan, potensi pasar pariwisata yang kian membesar mendorong PayTren untuk meluncurkan marketplace pariwisata. Marketplace tersebut diproyeksikan untuk diluncurkan Maret mendatang.
"Mitra kami bukan hanya di Indonesia, tapi banyak juga yang berasal dari luar negeri, dari ASEAN hingga Eropa juga Timur Tengah. Keberadaan marketplace ini akan mempermudah mereka untuk menemukan destinasi wisata unggulan di Indonesia," ujar Hari kepada wartawan, Kamis (15/2).
Menurut Hari, keberadaan marketplace tersebut juga dimaksudkan untuk membantu promosi potensi pariwisata Indonesia ke luar negeri. Hari menilai, sampai saat ini masih banyak destinasi wisata potensial Indonesia yang belum terpublikasikan dengan baik.
Selain itu, kata dia, PayTren berencana menjalin kerja sama strategis dengan beragam perusahaan di berbagai sektor. Salah satunya, PayTren menggandeng Grab dan Madhang. Ke depan pun, akan banyak kerja sama strategis yang akan kami lakukan. "Untuk sementara, kerja sama dengan layanan transportasi on demand hanya kami lakukan dengan Grab," katanya.
Hari mengaku optimistis, target transaksi tahun ini akan terealisasi. Karena, realisasi transaksi Rp 2 triliun sepanjang 2017 dicapai dengan hanya 5 persen mitra PayTren yang aktif. "Tahun ini target kami sekitar 10 persen mitra aktif dan berdasarkan hasil perhitungan keluarlah angka target transaksi sebesar Rp 5 triliun," katanya.
Kerja sama dengan sejumlah mitra strategis juga, kata Hari, akan mendongkrak nilai transaksi Paytren tahun ini. Ia mencontohkan kerja sama dengan Grab yang berhasil menggabungkan total 3 juta mitra dalam sebuat komunitas. PayTren saat ini memiliki 2 juta mitra di seluruh dunia.
"Sebanyak 1,5 juta di antaranya tersebar di seluruh Indonesia dan sisanya di luar negeri. Sementara mitra Grab mencapai 1 juta orang," katanya.
Mitra PayTren sendiri, kata Hari, bertumbuh dengan kecepatan mencapai 3.000-4.000 orang per hari. Dengan demikian, dalam satu bulan penambahannya mencapai lebih dari 100.000 orang mitra. "Dengan pertumbuhan sebesar ini, kami optimistis, target PayTren akan tercapai," katanya.