Rabu 14 Feb 2018 18:59 WIB

Bantu UMKM, Go Food Festival akan Digelar di 100 Titik

Saat ini Gojek sudah bermitra dengan 800 ribu pengemudi dan 125 ribu mitra Go Food.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Kepala Ekspansi Komersial Gojek Catherine Hindra Sutjahyo (kanan) dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Anas S Rasmana (ke dua dari kiri) meluncurkan Go Food Festival di bekas Bale Binarum, Bogor pada Rabu (14/2).
Foto: Fuji Pratiwi/Republika
Kepala Ekspansi Komersial Gojek Catherine Hindra Sutjahyo (kanan) dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Anas S Rasmana (ke dua dari kiri) meluncurkan Go Food Festival di bekas Bale Binarum, Bogor pada Rabu (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Fokus membantu perkembangan UMKM, Gojek akan menggelar Go Food Festival di 100 titik di Indonesia. Hal itu diharapkan dapat memfasilitasi para mitra, khususnya kuliner, untuk bisa mengekspansi bisnis mereka.

Kepala Ekspansi Komersial Gojek Indonesia Catherine Hindra Sutjahyo menjelaskan, fokus Gojek adalah pemberdayaan UMKM. Tiga tahun terakhir terakhir Gojek, kata Catherine, mengalami banyak hal luar biasa dan mau terus berkembang bersama UMKM.

Saat ini Gojek sudah bermitra dengan 800 ribu pengemudi dan 125 ribu mitra Go Food. 80 persen layanan Go Food adalah dari UMKM kuliner, bukan restoran-restoran besar.

Melalui Go Food Festival, Gojek memfasilitasi mitra untuk berekspansi dan menekan kendala modal sewa tempat, pemasaran, dan lokasi. Sepanjang 2018 ini, Go Good Festival akan digelar di 100 lokasi di Indonesia.

''Mitra yang mendapat peringkat bagus bisa bergabung di sini. Kami ingin membantu UMKM bisa tumbuh lebih besar,'' ungkap Catherine usai meluncurkan Go Food Festival Bogor di Bale Binarum, Rabu (14/2).

Go Food Festival berusaha menekan risiko sekecil mungkin bagi mitra. Sehingga mitra bisa fokus menjaga kualitas produknya, sementara Gojek menyediakan fasilitasnya.

Soal investasi yang dikeluarkan Gojek umtuk program ini, Catherine mengaku tak bisa menyebutkan angkanya. Namun Gojek tetap fokus dari daring ke luring.

Dari analisis BKPM, nilai investasi di kanal niaga daring (e-commerce) mencapai 4,8 miliar dolar AS (Rp 63,84 triliun) atau separuh dari nilai investasi sektor migas pada 2017. Sementara Indef memprediksi, nilai transaksi niaga daring pada 2017 mencapai Rp 87 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement