Rabu 14 Feb 2018 13:57 WIB

Pelindo Marine Service Tambah 7 Unit Kapal Tunda

Kapal tunda canggih tersebut merupakan produk asli Indonesia

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas IPC Marine Service memperhatikan Kapal tunda milik milik PT Jasa Armada Indonesia menarik Kapal Pelni Nggapulu saat memasuki kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Petugas IPC Marine Service memperhatikan Kapal tunda milik milik PT Jasa Armada Indonesia menarik Kapal Pelni Nggapulu saat memasuki kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anak usaha Pelindo III yang mengelola jasa pemanduan dan penundaan kapal, PT Pelindo Marine Service (PT PMS), mendapat tambahan 7 unit kapal tunda baru. Selain itu, yang tidak kalah menggembirakan lagi adalah karena kapal tunda canggih tersebut merupakan produk asli Indonesia

Direktur Utama Pelindo Marine Service, Putut Sri Muljanto menjelaskan, kapal-kapal tunda baru tersebut telah menggunakan teknologi baru, Integrated Bridge System (IBS). Dengan teknologi ini, nahkoda kapal dapat memantau dan mengendalikan peralatan dalam satu konsol yang terintegrasi dalam jangkauan tangan.

"Olah gerak kapal pun menjadi lebih baik, sehingga pelayanan penundaan kepada kapal pengguna jasa menjadi lebih aman dan nyaman," kata Putut dalam siaran persnya, Rabu (14/2).

Putut memgaku, dengan hadirnya 7 unit kapal baru berkekuatan mesin 1.500 HP (tenaga kuda), 1.800 HP dan 2.400 HP, PT PMS telah memiliki 21 unit kapal tunda. Putut berharap, tambahan kapal tunda tersebut mampu meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa dan membuat operasional logistik di terminal-terminal pada pelabuhan yang dikelola Pelindo III semakin efisien.

Selain IBS, kapal tersebut juga memiliki keunggulan memakai teknologi Alarm Monitoring System (AMS). Teknologi ini dapat memonitor kondisi kapal secara menyeluruh, mulai dari mesin utama dan pendukung, sistem propulsi (penggerak), serta dapat memantau penggunaan bahan bakar secara akurat dan real time (langsung).

"Fitur tersebut sangat membantu keperluan perawatan kapal. Selain itu dengan segalanya termonitor, biaya operasional jadi semakin efisien. Kapal baru Pelindo Marine Service diklaim menjadi harbour tug pertama di pelabuhan Indonesia yang menerapkan berbagai teknologi mutakhir tersebut," ujar Putut.

Pada kesempatan terpisah, CEO Pelindo III, Ari Askhara, menambahkan, implementasi fitur AMS tidak hanya membuat operasional lebih hemat secara biaya. Namun AMS juga menjadi syarat bagi kapal tunda untuk mendapat notasi kapal UMS (unattended machinery space).

"Dengan notasi UMS tersebut kapal dapat diawaki dengan jumlah kru yang lebih sedikit, semakin efisien lagi," ujar Ari.

Selain itu, ia juga menambahkan, berbagai keunggulan fitur tersebut, kapal tunda seri Jayanegara milik Pelindo III tidak hanya bisa digunakan untuk sarana bantu pelayanan pemanduan dan penundaan kapal. Tetapi bisa ditugaskan untuk pelayanan kapal lain, seperti pada sektor minyak dan gas.

Sebagai induk perusahaan, Pelindo III secara total memesan 15 unit kapal tunda seri Jayanegara di galangan kapal nasional milik PT Dumas Tanjung Perak Shipyards dan PT Daya Radar Utama di Tanjung Priok. "Pelindo III memercayakan produksi kapal tunda baru pada galangan kapal nasional," kata Ari Askhara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement