REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Taspen (Persero) sepanjang tahun 2017 mencatat laba bersih sebesar Rp 721,73 miliar. Kinerja ini tumbuh 191,9 persen dibandingkan laba bersih tahun 2016 sebesar Rp 247,25 miliar.
"Tahun 2017 menjadi tahun dengan kinerja yang unggul bagi Taspen, karena proyeksi-proyeksi keuangan yang ditetapkan mencapai target bahkan ada banyak yang terlampaui," kata Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro, Senin (12/2).
Menurut Iqbal, sepanjang tahun 2017 Taspen membukukan aset sebesar Rp 230,38 miliar tumbuh 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 198,62 miliar. "Pertumbuhan aset Taspen ini mengungguli pertumbuhan aset industri asuransi dan BPJS sebesar 6,5 persen, (laporan triwulan III 2017, OJK)," ujar Iqbal.
Ia menjelaskan, pertumbuhan aset ditopang antara lain aset investasi yang terdiri atas obligasi, sukuk, dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK EBA) sebesar Rp 148,8 triliun, deposito Rp 43,43 triliun, saham reksadana dan lainnya sebesar Rp 17,38 triliun.
Seiring dengan peningkatan pertumbuhan aset investasi, hasil investasi yang dicapai pada tahun 2017 tercatat senilai Rp 16,81 triliun, tumbuh 11 persen dibandingkan pada tahun 2016 sebesar Rp 15,21 triliun.
Adapun pembayaran klaim mencapai Rp 9,6 triliun atau naik 18 persen dari Rp 8,1 triliun. Pencapaian tersebut terdiri atas Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp 8,42 triliun, Jaminan Kecelakan Kerja (JKK) Rp 300 miliar dan Jaminan Kematian (JKM) Rp 890 miliar.
Sementara itu, Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah mengatakan, Taspen memiliki lebih dari 20 instrumen investasi termasuk di sektor infrastruktur seperti, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT KAI (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pelindo I (Persero), PT PLN (Persero), PT Moratelindo, PT Indosat Tbk dan PT XL Axiata Tbk.
Selain itu, Taspen juga memiliki KIK EBA Bank BTN, PT Jasa Marga (Persero), PT Indonesia Power, dan instrumen project bond pada PT Marga Lingkar Jakarta.
Sedangkan investasi dalam bentuk reksadana pada Reksadana Trimegah, reksadana pendapatan tetap PT Danareksa (Persero), serta investais langsung pada PT Marga Mandala Sakti dan pada PT Waskita Toll Road.
"Dengan mengalokasikan investasi pada infrastruktur, maka Taspen selain menjadi BUMN pengelola dana tabungan ASN, JKM, JKK, juga menjadi perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur," kata Iman.