Senin 12 Feb 2018 16:35 WIB

Ratu Elizabeth II Dorong Pengurangan Limbah Plastik

Kementerian Lingkungan Inggris sedang meningkatkan program pengembalian botol.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Gita Amanda
Sampah plastik. Ilustrasi
Foto: Huffpost
Sampah plastik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratu Elizabeth II telah lama mengungkapkan kekagumannya kepada David Attenborough, seorang pecinta lingkungan yang banyak menciptakan film-film bertema lingkungan. Baru-baru ini, Attenborough membuat film dokumenter konservasi berseri dengan judul "Blue Planet II".

Film yang dibagi ke dalam tujuh bagian itu telah disiarkan di BBC tahun lalu. Tidak hanya memamerkan spesies lautan yang aneh dan indah, film dokumenter tersebut juga mengeksplorasi dampak bencana limbah di perairan dunia.

Karya Attenborough ini cukup mendapat perhatian di Inggris, sehingga para pejabatnya mempertimbangkan secara serius untuk mengurangi sampah plastik. Menteri Lingkungan Inggris bahkan mengaku ia "dihantui" oleh program tersebut.

Kementerian Lingkungan Inggris sedang menimbang program pengembalian botol nasional dan meningkatkan pengadaan air mancur yang dapat diminum. Selain itu, ada juga penggalakkan bagi masyarakat untuk menggunakan peralatan makan yang dapat digunakan kembali.

Ratu Elizabeth II juga mendorong perubahan di istananya agar menjadi lebih ramah lingkungan. The Telegraph melaporkan, Ratu berada di balik rencana pengurangan limbah plastik di Istana Buckingham, yang akan melarang penggunaan sedotan dan botol plastik di seluruh wilayah kerajaan.

Sedotan akan dilarang digunakan di kafe umum di dalam kerajaan dan juga dilarang digunakan di ruang makan staf. Pelayan kerajaan akan diminta untuk menggunakan piring dan gelas beling.

Seorang juru bicara Istana Buckingham mengatakan, ada keinginan kuat dari Ratu untuk mengatasi masalah ini. "Di seluruh tingkat, Royal Household berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan," kata dia.

Istana Buckingham juga telah menjalani renovasi selama satu dekade untuk membuat lingkungannya lebih hijau. Panel surya dipasang dan sistem tenaga listrik diperbaharui dengan memperhatikan peningkatan efisiensi energi hingga 40 persen. Istana juga akan memiliki sistem pengomposan untuk sampah organik.

Kaum bangsawan Inggris memiliki sejarah panjang terkait aktivisme lingkungan. Pangeran Charles telah menyampaikan beberapa pidato tentang kerusakan yang terjadi di lautan.

Dalam sebuah pidato yang disampaikan baru-baru ini, dia memperingatkan mengenai bencana ekologis yang semakin meningkat di lautan. Charles dan Dame Ellen MacArthur bekerja sama untuk menawarkan hadiah uang jutaan dolar kepada siapa saja yang memiliki ide bagus untuk mengeluarkan sampah dari laut.

Setiap tahun, sebanyak 300 juta ton plastik diproduksi secara global. Sedikitnya 10 persen dari plastik-plastik itu berakhir di laut. Pada 2050, jumlah plastik diperkirakan akan lebih banyak daripada ikan di laut.

Hewan-hewan laut akan sulit membedakan antara plastik dan makanannya, sehingga jika mereka memakan sampah secara tidak sengaja, mereka bisa sakit dan mati. Manusia tentu juga akan terkena dampak karena ikut mengonsumsi makanan laut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement