REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan gangguan jaringan 215 pelanggan yang terdampak banjir di wilayah RW 07, Kelurahan Wonosari Kecamatan Tugu, Kota Semarang, telah dapat dipulihkan. Sehingga, sambungan listrik ke pelanggan sampai dengan, Senin (12/2), sudah normal kembali.
"Setelah banjir bandang Jumat pekan kemarin, listrik di wilayah terdampak banjir sudah diperbaiki dan kini telah tersambung kembali," ungkap Manager PLN Rayon Semarang Barat, Jaya Kurniawan, di Semarang.
Ia mengatakan, pada saat banjir bandang terjadi di wilayah RW 07 ini mengakibatkan sejumlah infrastruktur jaringan mengalami kerusakan dan aliran listriknya terputus. Selain itu juga ada 215 pelanggan yang terdampak.
Untuk permukiman yang lokasinya berada pada lokasi paling rendah bahkan mengakibatkan MCB atau meteran listrik, ikut terendam air. Sehingga, proses pemulihan dan perbaikannya harus menunggu sampai dengan air benar- benar surut.
Sedangkan, untuk rumah yang tidak terhambat genangan dan tebalnya endapan lumpur, sudah dipastikan menyala kembali pada Sabtu. "Untuk pemulihan dan perbaikan meteran yang terendam air, petugas kami juga harus membersihkan endapan lumpurnya terlebih dahulu," ungkapnya.
Dalam menangani dampak banjir ini, lanjutnya, PLN juga berkoordinasi dengan berbagai unsur terkait, sehingga ketika muncul potensi kerawanan petugasnya juga bisa langsung cepat bertindak untuk mengamankan instalasi agar tindak membahayakan.
"Memang hanya ada beberapa karena kabel putus dan kami kesulitan untuk masuk mengingat endapan lumpur masih tinggi," tambahnya.
Seperti diketahui, banjir datang begitu cepatnya karena tanggul sungai Beringin kembali jebol. Luapan air akibat jebolnya tanggul ini mengalir ke kawasan permukiman warga.
Setelah surut, genangan air ini juga meninggalkan endapan lumpur setinggi 60 sentimeter dan menyulitkan aktivitas warga. Di sisi lain, akibat hujan deras disertai angin dan banjir, mengakibatkan beberapa infrastruktur listrik rusak.
Salah seorang petugas Pelayanan Teknik PLN Rayon Semarang Barat, Sulis menambahkan, setelah air berangsur surut, sekitar tiga jam beberapa rumah sudah teraliri listrik kembali.
Kecuali beberapa rumah yang rawan hubungan arus pendek karena posisi instalasi basah atau tergenang. Untuk proses perbaikan terus diupayakan agar listrik di rumah warga dapat menyala kembali.
Untuk penyambungan kabel yang terputus dilakukan, Ahad (11/2) siang. Hanya membutuhkan waktu tak lebih dari satu jam.
"Setelah instalasi ini normal, upaya penanganan rumah warga. Saat ini aliran listrik ke semua wilayah kampung sudah clear," ujarnya.