REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Jasa Marga Bali Tol (JBT), anak perusahaan Jasa Marga menaikkan target kendaraan harian yang melintas di Jalan Tol Bali Mandara tahun ini. Public Realtion Officer JBT, I Putu Gandi Ginantra, mengatakan kenaikannya dari 50.135 kendaraan per hari 2017 menjadi 54 ribu kendaraan per hari 2018.
"Khusus triwulan satu tahun ini kami targetkan 44 ribu kendaraan per harinya," kata Putu, Senin (12/2).
Komposisi kendaraannya adalah 55 persen mobil atau roda empat, sementara 45 persen motor roda dua. Putu mengatakan rata-rata lalu lintas kendaraan di Tol Bali Mandara sebelum erupsi Gunung Agung berkisar 57-59 ribu per hari.
Penurunan lalu lintas harian kendaraan di Tol Bali Mandara, terjadi sejak Oktober sampai Desember 2018. Direktur Utama JBT, Akhmad Tito Karim, mengatakan tahun ini JBT mengupayakan peningkatan volume lalu lintas, peningkatan pendapatan usaha lain di luar tol, restrukturisasi utang, dan mewujudkan pembangunan rest area terapung dan pembangkit listrik tenaga surya. Tahun ini JBT juga 100 persen menerapkan elektronifikasi transaksi nontunai di gerbang tol.
"Ini pertama di Indonesia," katanya.
Perusahaan plat merah ini memiliki sejumlah lini bisnis nontol di Bali. Hal ini seperti terlihat dalam kunjungan Komisaris Utama Jasa Marga, Refly Harun ke Bali beberapa waktu lalu.
Jasa Marga memiliki bisnis properti Condotel Tamansari Jivva di Subak Lepang. Refly mengatakan Jasa Marga juga berinvestasi tanah dan bangunan, dana pensiun Jasa Marga berupa dua unit villa di Royal Purnama di Bali.