Kamis 08 Feb 2018 16:48 WIB

Pertamina Cilacap Bangun Kampung Kincir Angin

Listrik lalu disalurkan ke rumah-rumah warga di Dusun Bondan, Desa Ujungalang.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Budi Raharjo
Pertamina RU IV Cilacap salurkan CSR dengan membuat 15 unit HEOP (Hybrid Energy One Pole) atau listrik tenaga angin sekaligus tenaga surya. HEOP dibangun di dusun terisolir dan tertinggal di Dusun Bondan Desa Ujungalang Kecamatan Kampunglaut Kabupaten Cilacap.
Foto: Eko Widiyatno
Pertamina RU IV Cilacap salurkan CSR dengan membuat 15 unit HEOP (Hybrid Energy One Pole) atau listrik tenaga angin sekaligus tenaga surya. HEOP dibangun di dusun terisolir dan tertinggal di Dusun Bondan Desa Ujungalang Kecamatan Kampunglaut Kabupaten Cilacap.

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, membangun kampung kincir angin di dusun tertinggal wilayah Kabupaten Cilacap. Kincir angin yang diinisiasi Serikat Pekerja Patra Wijaya Kusuma Pertamina ini, mampu menghasilkan listrik yang dapat dipergunakan masyarakat.

''Seluruhnya ada 15 tiang kincir angin yang sudah dibangun,'' jelas General Manager Pertamina RU IV Cilacap Dadi Sugiana, Kamis (8/2).

Bahkan dia menyebutkan, listrik yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga di Dusun Bondan Desa Ujungalang Kecamatan Kampunglaut Kabupaten Cilavap ini,bukan hanya listrik yang diperoleh dari putaran baling-baling angin saja. Melainkan juga disatukan dengan listrik yang dihasilkan dengan panel matahari.

''Panel dan kincirnya dipasang pada satu tiang. Karena itu, sistem ini kita Hybrid Energy One Pole (HEOP) karena merupakan listrik yang diperoleh gabungan tenaga angin dan surya,'' katanya.

Keberadaan HEOP tersebut, diserahkan secara resmi pengelolaan selanjutnya pada Pemkab Cilacap di Dusun Bondan, Kamis (8/2). Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamudji yang saat itu tidak hadir, diwakili oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman.

Dalam kesempatan itu, Dadi Sugiana berharap keberadaan energi kincir angin sekaligus panel surya ini, bisa menjadi prototipe penyediaan energi murah di daerah-daerah pelosok atau daerah terpencil di Tanah Air. ''Dengan teknologi ini, masyarakat di daerah terpencil juga akan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan energi sebagai salah satu syarat agar bisa beraktivitas,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, tenaga listrik dari setiap unit HEOP di dusun Bondan, bisa dimanfaatkan untuk memberikan penerangan lampu listrik bagi 4-5 unit rumah. Bahkan kemampuan listrik yang tersimpan, bisa menerangi rumah warga sepanjang malam.

Dengan sistem HEOP, maka kondisi cuaca tidak akan terlalu mempengaruhi pasokan listrik. Bila kondisi mendung, warga masih bisa mendapat pasokan listrik dari tenaga angin. Sedangkan bila kondisi panas, pasokan listrik masih bisa diperoleh dari tenaga surya.

''Dengan 15 unit HEOP yang sudah terpasang, saat ini ada 54 rumah yang sudah mendapat pasokan listrik HEOP,'' jelasnya. Sebenarnya, seluruhnya ada 72 rumah di dusun Bondan yang membutuhkan pasokan listrik tersebut. Namun mengingat jangkauan rumahnya terlalu jauh, di atap-atap rumah warga yang belum terjangkau listrik HEOP, sudah terpasang panel tenaga surya.

Namun dia mengakui, listrik yang dihasilkan dari unit HEOP ini, masih memiliki tegangan DC sebesar 12 volt. Dengan demikian, belum bisa dimanfaatkan untuk diumpankan pada peralatan elektronik yang membutuhkan arus tegangan AC 220 volt, seperti televisi, kulkas dan perankat lainnya.

''Masih dibutuhkan konverter tegangan untuk mengubah arus DC menjadi AC. Karena itu, listrik yang dihasilkan HEOP di Dusun Bondan, baru bisa digunakan untuk penerangan lampu LED dengan tegangan 12 volt,'' jelasnya.

Dadi juga menyebutkan, program penerangan rumah warga di Dusun Bondan ini dibiayai melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dana CSR yang telah dikeluarkan untuk program ini, sebesar Rp 281 juta.

photo
Pertamina RU IV Cilacap salurkan CSR dengan membuat 15 unit HEOP (Hybrid Energy One Pole) atau listrik tenaga angin sekaligus tenaga surya. HEOP dibangun di dusun terisolir dan tertinggal di Dusun Bondan Desa Ujungalang Kecamatan Kampunglaut Kabupaten Cilacap. (Eko Widiyatno)

Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas bantuan tenaga listrik teknologi HEOP tersebut karena bisa memberikan penerangan bagi warga Dusun Bondan. ''Selama ini, Dusun Bondan belum teraliri listrik dari PLN karena bisaya pemasangan tiang di dusun ini mahal dan penduduknya masih belum banyak,'' jelasnya.

Camat Kampunglaut Nurindra Wahyu Wibawa menyebutkan, lokasi Dusun Bondan memang cukup jauh dari pusat pemerintahan di Desa Ujungalang, mencapai sekitar 5 km. Perjalanan ke dusun ini juga harus dilakukan dengan menyusuri perairan Segaraanakan dengan menggunakan perahu.

Sedangkan dari dermaga Sleko yang ada di daratan Cilacap, warga yang hendak pergi ke Dusun Bondan harus menempuh perjalanan dengan perahu selama sekitar 2 jam. ''Lokasinya memang cukup terpencil, sehingga jaringan listrik PLN yang sudah ada di Desa Ujungalang, belum bisa mencapai Dusun Bondan,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement