Kamis 08 Feb 2018 16:43 WIB

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai Mei 2018

Saat ini proses pembangunan konstruksi skala kecil sudah dilakukan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung mengamati maket kereta cepat Jakarta-Bandung saat Indonesia Bussiness and Development Expo 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Foto: Antara/ M Agung Rajasa
Pengunjung mengamati maket kereta cepat Jakarta-Bandung saat Indonesia Bussiness and Development Expo 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa segera dimulai. Dia menargetkan pembangunan fisik kereta cepat Jakarta-Bandung bisa dimulai pada Mei 2018.

Sebelum memulai proses tersebut, Budi mengatakan saat ini semua pihak tengah memfokuskan pada beberapa hal. "Jadi dibahas secara komprehensif, semua hal-hal yang berkaitan dengan perizinan juga tanahnya dan pendanaan," kata Budi usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim), Kamis (8/2).

Dari tiga hal pembahasan tersebut, perkembangan yang paling terlihat mengenai pembebasan lahan. Sehingga jika pembebasan lahan sudah sepenuhnya dilakukan, Budi menginginkan pada Mei 2018 pembangunan segera dilaksanakan.

Mengenai perizinan, lanjut Budi, menurutnya sebagian besar sudah didapatkan untuk pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. "Kalau izin tinggal minor-minor saja dan pendanaan akan kita finalisasi dengan satu koordinasi," jelas Budi.

Meskipun konstruksi kereta cepat bandara dimungkinkan baru akan dimulai pada Mei 2018, Budi menegaskan proses pembangunan skala kecil sudah dilakukan. Menurutnya konstruksi skala kecil baru berjalan di bawah sepuluh persen.

Selain itu, rencananya kereta cepat Jakarta-Bandung akan diperpanjang jalurnya sampai Yogyakara dan Solo namun hal tersebut belum dibahas lebih lanjut pada rapat koordinasi hari ini ke Kemenko Maritim. "Kita belum bahas. Tadi kita baru membahas yanh inti antara Halim ke Bandung," tutur Budi.

Mengenai pendanaan dari Cina, Budi mengatakan hal tersebut belum sepenuhnya dicairkan. Sebab, saat ini proses pembangunan tersebut harus menunggu finalisasi masalah tanah baru pendanaan baru bisa dicairkan.

Proses pembebasan lahan untuk kereta cepat Jakarta-Bandung baru menyentuh 54 persen. Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menargetkan proses pembebasan lahan selesai pada bulan ini atau paling lambat awal bulan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement