Senin 05 Feb 2018 22:26 WIB

BTN akan Lebih Ekspansif Tahun Ini

Perseroan ingin kantor cabang BTN ada di setiap kabupaten di seluruh Indonesia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Satria K Yudha
Dirut BTN Maryono (kanan) bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi meresmikan kantor Unit Syariah BTN di Mataram, NTB, Selasa (9/1).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Dirut BTN Maryono (kanan) bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi meresmikan kantor Unit Syariah BTN di Mataram, NTB, Selasa (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN ingin lebih ekspansif pada tahun ini. Pertumbuhan bisnis perseroan diharapkan tumbuh di atas rata-rata industri nasional.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, rekam jejak pertumbuhan bisnis BTN dapat terjaga secara berkelanjutan dalam tiga tahun terakhir. "Perseroan akan tetap berusaha menjadi pemeran utama dalam mendukung program satu juta rumah yang diinisiasi Bapak Presiden Joko Widodo," kata Maryono dalam rapat kerja BTN di Batam, Senin (5/2), berdasarkan keterangan tertulis.

Tahun ini, Bank BTN akan fokus pada tahapan transformasi digital banking. Menurutnya, BTN punya momentum penting karena 2018 seluruh infrastruktur pendukung transformasi sudah dapat diimplementasikan untuk melayani masyarakat secara mudah dan cepat.

"Akan ada banyak inovasi produk dan layanan berbasis digital yang siap untuk kami pasarkan dalam tahun 2018," tambah dia.

Meskipun begitu Maryono tetap menjamin ekspansi yang bakal terjadi tetap mengarah pada pemenuhan program satu juta rumah.

Dia menjelaskan, periode tahun kedua digital banking ini merupakan suatu momentum untuk BTN bisa berbuat lebih besar dengan munculnya banyak produk baru yang akan dikeluarkan seperti kartu e-money, kartu kredit dan juga QR Payment.

"BTN memiliki basis nasabah 7,4 juta. Ini merupakan potensi yang cukup besar. Tentunya nasabah BTN memerlukan produk tersebut," tambahnya.

Maryono menambahkan tahun ini BTN juga akan menambah jumlah kantor cabang. Perseroan ingin kantor cabang BTN ada di setiap kabupaten di seluruh Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi sektor perumahan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

"Penambahan kantor cabang bisa dilakukan dengan meningkatkan status kantor cabang pembantu dan kantor kas. Jadi tidak harus membuka kantor baru yang berbiaya tinggi" katanya.

Dengan berbagai strategi tersebut, Maryono berharap aset BTN dapat tumbuh menjadi sekitar Rp 500 triliun dalam beberapa tahun mendatang. "Kami akan lebih ekspansif lagi. Makanya kami membutuhkan modal yang besar," ujarnya.

Ada beberapa model yang nanti bisa dipakai untuk menambah pendanaan. Di antaranya dengan melakukan right issue hingga pengurangan porsi pembagian dividen.

"Namun untuk langkah ini tentunya harus mendapatkan izin dari pemerintah. Tetapi kami tetap harus melakukan ekspansi dan optimis BTN akan tetap tumbuhdi atas rata-rata industri nasional," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement