REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Kapal pengangkut BBM dan LPG yang sempat tertahan cuaca buruk, telah bertolak dari pelabuhan Tanjung Emas, Semarang ke Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (3/1) dini hari, pukul 02.00 WIB. PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV memastikan, dalam waktu kurang dari 18 jam setelah bertolak, kapal pengangkut pasokan BBM dan LPG ini bakal tiba di dermaga Karimunjawa.
"Kapal tersebut berangkat membawa BBM sebayak 115 Kilo Liter (KL)," ungkap Manager Communication and CSR MOR IV, Andar Titi Lestari falam keterangan pers, yang diterima Republika, Sabtu.
Ia mengatakan, Syahbandar Pelabuhan Tanjung Emas telah mengeluarkan izin pelayaran bagi kapal pengangkut BBM Pertamina, yang sebelumnya telah tertahan cuaca buruk sejak tanggal 10 Januari 2018 lalu. Menyusul kian membaiknya cuaca di perairan utara Jawa Tengah, kapal yang telah mengangkut 115 KL BBM tersebut sudah bisa diberangkatkan ke Karimunjawa. "Rinciannya BBM jenis Pertalite 65 KL, Bio Solar 45 KL serta Dexlite 5 KL," jelasnya.
Pasokan BBM untuk Karimunjawa ini telah ditambah hingga 40 KL dari rencana pengiriman semula, sebanyak 75 KL. Hal ini dipertimbangkan dengan lonjakan konsumsi BBM setelah terjadi kekosongan dalam beberapa pekan di kawasan kepulauan ini.
Selain pengapalan BBM, tambah Andar, Pertamina MOR IV --Jumat (2/2)-- juga telah melakukan pengapalan LPG 'tabung melon' (3 kilogram) ke Karimunjawa, melalui pelabuhan Jepara. Pengapalan LPG bersubsidi sebanyak 1.500 tabung ini menggunakan Kapal Motor (KM) Sumber Makmur yang berkapasitas 14 Gross Ton (GT). "Kapal telah bertolak dari pelabuhan Jepara pada Jumat pukul 05.00 WIB," tambahnya.
Terkait dengan adanya tambahan pasokan BBM ini, masih jelas Andar, Pertamina akan mengoptimalkan tanki timbun SPBU Kompak, yang diharapkan mampu mencukipi kebuguhan 7 hingga 10 hari ke depan. Pertamina juga akan memanfaatkan kapal pengangkut BBM sebagai Floating Storage untuk mengcover waktu yang lebih panjang lagi.
"Kami tetap berkomitmen dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional khususnya BBM dan LPG di daerah- daerah Remote sekalipun, seperti Karimunjawa," tandasnya.