Kamis 01 Feb 2018 16:14 WIB

BPS: Harga Beras akan Turun Seiring Panen di Daerah

Saat ini panen belum merata.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Petani merontokan gabah saat panen padi di Bogor, Jawa Barat, Senin (8/1). Perum Bulog memasang target penyerapan beras sebesar 2,7 juta ton pada 2018.
Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara
Petani merontokan gabah saat panen padi di Bogor, Jawa Barat, Senin (8/1). Perum Bulog memasang target penyerapan beras sebesar 2,7 juta ton pada 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti mengatakan, panen beras di sejumlah daerah akan menurunkan harga beras pada Februari 2018. Yunita mengaku, saat ini harga gabah masih mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan panen yang belum merata.

"Nanti Februari karena polanya sudah mulai panen akan menurunkan harga beras. Biasanya seperti itu," ujar Yunita di Jakarta, Kamis (2/1).

Dalam laporan BPS, inflasi pada Januari 2018 sebesar 0,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya.Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 2,34 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,48 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni beras sebesar 0,24 persen, daging ayam ras sebesar 0,07 persen, ikan segar sebesar 0,05 persen, cabai rawit sebesar 0,04 persen, cabai merah 0,03 persen, serta bayam, kentang, jeruk, pepaya, dan tomat buah masing-masing sebesar 0,01 persen. Sementara, komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yaitu telur ayam ras dan bawang merah masing-masing sebesar 0,01 persen.

Yunita mengaku, pemerintah telah mengantisipasi kenaikan harga beras dengan operasi pasar dan impor beras. Menurut Yunita, dengan adanya kebijakan tersebut dan terjadinya panen dapat menurunkan harga beras. "Dari pengalaman sebelumnya bisa menarik turun harga beras dan bahkan deflasi. Tapi kita belum tahu apakah bisa sampai menimbulkan deflasi," ujar Yunita.

BPS melaporkan, rata-rata harga gabah baik di tingkat petani maupun penggilingan mengalami kenaikan pada Januari 2018.Selama Januari 2018, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp 5.415 per kilogram atau naik 8,42 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.508 per kilogram atau naik 8,41 persen dibandingkan harga Desember 2017.

Sementara, rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di petani sebesar Rp 6.002 per kilogram atau naik 7,07 persen dan di tingkat penggilingan Rp 6.099 per kilogram atau naik 7,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Januari 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 10.350 per kilogram atau naik sebesar 4,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 10.177 per kilogram atau naik sebesar 6,83 persen. Sementara, rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp 9.793 per kilogram atau naik sebesar 5,2 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement