Kamis 01 Feb 2018 09:05 WIB

Harga Minyak Naik Didukung Kesepakatan OPEC

Produksi minyak AS bertahan tinggi.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Harga minyak dunia (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Max Rossi
Harga minyak dunia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Harga minyak di AS kembali naik seiring kesepakatan kerja sama negara-negara penghasil minyak atau OPEC untuk tetap mengurangi pasokan. Kesepakatan itu dilakukan saat produksi minyak AS telah mencapai 10 juta barel per hari untuk pertama kalinya dalam satu abad ini.

NYMEX mencatat kenaikan harga minyak sebesar 18 sen atau 0,3 persen menjadi 64,91 dolar AS per barel. Brent di London, Inggris, juga mencatat kenaikan harga minyak sebesar tiga sen menjadi 68,89 dolar AS per barel, demikian dilansir Reuters, Kamis (1/2).

Badan Informasi Energi AS pada Rabu (31/1), menyampaikan, produksi minyak AS pada November 2017 lalu berhasil melampaui 10 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak 1970 dan mendekati rekor produksi tertinggi. Sementara produksi minyak OPEC pada Januari 2018 juga mulai naik setelah delapan bulan rendah. Kabarnya, Saudi dan Nigeria akan menaikkan jumlah produksi minyak mereka sementara produksi minyak Venezuela turun.

Selain itu, stok para produsen minyak yang memiliki kesepakatan mengurangi produksi, malah naik menjadi 138 persen dari 137 persen pada Desember 2017. Ini mengindikasikan komitmen para produsen minyak tidak begitu kuat soal pengurangan produksi meski harga minyak mulai menunjukkan perbaikan setelah mencapai titik terendahnya pada 2014.

Produksi baru minyak AS naik menjadi 6,8 juta barel pekan lalu setelah 10 pekan tergerus. Para analis memprediksi penurunannya sampai 120 ribu barel.

Stok bensi turun tak terduga menjadi dua juta barel dari prediksi penambahan cadangan bensin hingga 1,8 juta barel. Sementara stok minyak distilasi juga turun menjadi 1,9 juta barel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement