Selasa 30 Jan 2018 00:27 WIB

Indonesia Ingin Tingkatkan Investasi Asal Cina

Kerja sama yang ingin ditingkatkan Indonesia-Cina termasuk pariwisata.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan pertama Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian, Senin (29/1). Dalam pertemuan tersebut Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan, Indonesia ingin meningkatkan hubungan ekonomi dengan Cina terutama di sektor pariwisata dan investasi.

Untuk sektor pariwisata, Pemerintah Indonesia akan memperluas dan membuka destinasi tujuan wisata untuk wisatawan Cina. Adapun, wisatawan Cina yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 2 juta orang per tahun. Sedangkan, wisatawan Cina yang berkunjung ke Thailand dan Vietnam masing-masing mencapai 8 juta orang.

"Tentunya juga meningkatkan tourism tidak hanya di Bali, mereka (wisatawan Cina) kan hampir dua juta di sini per tahun, kita ada 10 destinasi yang kita tawarkan juga untuk dibuka, ada Danau Toba, Jogjakarta, dan Manado," ujar Sofjan ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (29/1).

Sofjan mengatakan, pemerintah juga ingin Cina memberikan training bahasa kepada masyarakat Indonesia dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata. Menurutnya, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Cina diperlukan pemandu wisata yang mahir berbahasa mandarin.

Di sisi lain Pemerintah Indonesia mengharapkan ada peningkatan investasi Cina di Tanah Air. Sofjan menilai, dalam beberapa tahun terakhir ada peningkatan investasi Cina. Menurutnya, pada tahun lalu invetasi Cina meningkat sekitar 72 persen.

Selain itu, perdagangan antara kedua negara juga meningkat sekitar 63,3 miliar dolar AS. Menurut Sofjan, di sektor perdagangan terjadi kenaikan sekitar 18 persen pada tahun lalu. "Jadi peningkatan itu kelihatan sekali, mereka (Cina) ingin lebih banyak lagi dan tentu kita tawarkan beberapa tempat-tempat terutama manufacturing," kata Sofjan.

Sofjan mengatakan, dalam pertemuan dengan Duta Besar Xiao, wakil presiden juga membicarakan tentang peningkatan hubungan people to people terutama dalam pendidikan vokasi dan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia. Wakil presiden meminta agar Cina memberikan pelatihan keterampilan kepada tenaga kerja Indonesia. Dengan demikian, tenaga kerja Indonesia bisa dipakai di perusahaan-perusahaan Cina yang berinvestasi di Tanah Air.

Dalam pertemuan tersebut Duta Besar Xiao juga menyinggung tentang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sofjan mengatakan, Cina ingin sejumlah kendala dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa cepat diselesaikan.

"Kita masih banyak masalah-masalah teknis, soal tanah dan lain-lain supaya penyelesaiannya bisa dipercepat, mereka ingin tentu persoalan-persoalan ini selesai lebih cepat," ujar Sofjan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement