REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Subsidi energi di APBN berpotensi naik. Pengamat Energi Reforminer Institute, Pri Agung Rakhmanto, menilai apabila Harga Batubara Acuan (HBA) masuk dalam formula tarif listrik maka potensi naiknya harga listrik akan membebani subsidi.
Sebab, apabila tarif listrik naik, maka pemerintah perlu merogoh kocek lebih dalam sebab alokasi subsidi untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA subsidi juga akan naik.
"Perubahan asumsi dasar di APBN yang sudah tidak sesuai dengan realitas (ICP, sebentar lagi HBA) kan pasti ada dampaknya ke subsidi. Kalau tarif tidak naik, pasti subsidinya yang bengkak," ujar Pri saat dihubungi Republika, Senin (29/1).
Namun, Pri menilai langkah memasukan HBA dalam formula listrik merupakan langkah pemerintah dalam meresmikan komponen batu bara. Sebab, sebenarnya selama ini komponen energi primer menjadi pertimbangan dari tarif listrik.
"Sebenarnya tidak ada yang baru. Sebab komponen harga batu bara sudah masuk hitungan. Tapi kalau masuk ke Kepmen kan lebih resmi saja jika pemerintah hendak menaikan harga," ujar Pri.