Senin 29 Jan 2018 16:36 WIB

Pertamina Rogoh Kocek 5,59 Miliar Dolar untuk Investasi

Dana ini khususnya akan diprioritaskan untuk investasi hulu migas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno (kedua kanan) bersama Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik (ketiga kanan) dan Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1).
Foto: Republika/Prayogi
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno (kedua kanan) bersama Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik (ketiga kanan) dan Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Persero menaikan capital expenditur (capex) dari 3,6 miliar menjadi 5,59 miliar dolar pada 2018 ini. Direktur Keuangan Pertamina, Arif Budiman mengatakan dana ini khususnya akan diprioritaskan untuk investasi hulu migas.

Arif menjelaskan investasi di hulu migas antara lain pengembangan blok mahakam. Selain itu, Pertamina akan mengelola blok blok terminasi untuk melakukan dua prioritas ini Pertamina membutuhkan dana yang cukup.

 

"Iya, sebagian untuk blok-blok terminasi. Tapi memang yang paling besar untuk pengembangan blok Mahakam," ujar Arif di Gedung DPR RI, Senin (29/1).

 

Arif juga menjelaskan selain investasi dalam negeri Pertamina juga melakukan investasi di luar negeri. Arif mengatakan Pertamina akan mulai mengembangkan kilang yang saat ini ada di Aljazair. Selain itu, saat ini Pertamina juga sedang melakukan komunikasi dengan Iran untuk pengembangan kilang di sana.

 

"Aljazair. Tapi nanti detailnya di Direktur Hulu. Kita juga masih komunikasi dengan Iran untuk tindak lanjut proyek lainnya," ujar Arif.

 

Capex 2018 ini rencananya akan dialokasikan selain untuk hulu juga untuk pemasaran sebesar 15 persen, megaproyek 15 persen, gas lima persen, pengolahan tiga persen, dan riset pendukung lainnya tiga persen.

 

Selain itu Pertamina juga akan melakukan pengembangan Petrokimia dan pengolahan seperti peningkatan fleksibilitas minyak mentah kilang, dan pengembangan produk turunan. Pada sektor pemasaran Pertamina akan melakukan penguatan infrastruktur pasokan distribusi dan pengembangan pipa dan jaringan gas.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement