Senin 29 Jan 2018 15:20 WIB

PKBL PLN Bangkitkan UKM Olahan Kedelai

UKM itu mampu mandiri setelah sebelumnya mengalami keterpurukan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Budi Raharjo
Kacang kedelai (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kacang kedelai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- PLN melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ( PKBL) sukses bangkitkan Usaha Kecil Menengah (UKM). Salah satu UKM penerima manfaat PKBL ini adalah 'Rumah Wisata Kedelai', yang berada di Jalan Argomas Timur Nomor 31 Kota Salatiga, Jawa Tengah.

UKM yang bergerak di bidang pengolahan makanan dan minuman sehat berbahan dasar kedelai tersebut, telah mampu mandiri setelah sebelumnya mengalami masa-masa keterpurukan. Selain persoalan bahan baku, usaha yang dirintis oleh Eko Susilo (54) sejak tahun 2006 ini juga dihadapkan pada persoalan keterbatasan peralatan produksi  sehingga belum mampu berkembang.

"Saat itu memang ada kendala pada proses produksi yang memakan waktu lama. Belum lagi hasil produksi cepat rusak, sehingga saya banyak merugi," ungkap Eko saat menerima kunjungan tim monitoring dan evaluasi program PKBL dari Kementerian BUMN, di tempat usahanya.

Guna menyiasati persoalan ini, ia pun sempat melakukan sejumlah inovasi peralatan produksi dengan mendaur ulang barang- barang bekas. Meski sempat memberikan barapan, upayanya kembali terkendala modal.

Pada tahun 2010, PLN melalui PKBL hadir menawarkan bantuan permodalan dan menjadikan UKM Rumah Wisata Kedelai ino sebagai salah satu mitra binaan PLN. "Sehingga, usaha ini bisa bangkit dan berkembang hingga saat ini," ujarnya.

Kini, Rumah Wisata Kedelai sudah memiliki banyak varian produk, mulai dari kedelai goreng rendah lemak. Produk ini telah diproduksi melalui berbagai pilihan rasa, seperti bawang, keju dan vegetarian.

Produk olahan lainya berupa, satru kedelai, serbuk beras merah, beras hitam, kacang hijau, bahkan perpaduan serbuk dengan gula merah organik menjadi jus hangat beras merah, beras hitam dan kacang hijau.

Lompatan pun dilakukan oleh UKM ini dengan terus memperluas cakupan pasar, tidak hanya wilayah Kota Salatiga saja. "Sekarang, produk Rumah Wisata Kedelai ini sudah menembus pasar Bali," jelas Eko.

Mewakili tim monitoring dan evaluasi Kementerian BUMN, Indriani Widiastuti, mengakui upaya yang dilakukan oleh pemilik UKM ini cukup inovagig dalam mengembangkan usaha yang digelutinya.

"Sangat menarik semua proses produksi dilakukan dengan alat alat yang merupakan modifikasi dan inovasi sendiri yang mendapat dukungan dana dari PLN di tahun 2010. Semoga usahanya ini bisa terus dikembangkan," ungkap unvkapnya.

Dalam kesempatan ini, Manajer Senior CSR PLN Pusat, Zubaidah menyampaikan, bantuan PKBL PLN tak hanya berbenti pada dukungan permodalan. Dengan melihat perkembangan usaha yang telah dibantu, selanjutnya PLN juga akan turut mendorong Rumah Wisata Kedelai untuk menyertifikasi produk-produknya ke Balai POM.

Upaya ini dilakukan PLN dengan melakukan pendampingan Rumah Wisata Kedelai sebagai mitra binaannya dalam mengurus Sertifikasi dari Balai POM, terutama untuk produk produk yang belum tersertifikasi. Dengan begitu, produk- produk yang dihasilkan UKM ini akan mendapatkan kepastian sebagai produk yang sehat serta aman untuk dikonsumsi.

"Dukungan ini sekaligus merupakan upaya untuk memberikan jaminan bagi para komsumennya," tegas Zubaidah didampingiDeputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Hardian Saksi Laksana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement