Kamis 25 Jan 2018 18:48 WIB

PGN Inginkan Harga Jual Gas Bisa Dibuat Satu Harga

PGN membangun jaringan gas rumah tangga secara masif.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Jaringan infrastruktur pipa gas bumi milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk konsumen rumah tangga. (ilustrasi)
Foto: Dok PGN
Jaringan infrastruktur pipa gas bumi milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk konsumen rumah tangga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Jobi Triananda mengatakan pihaknya sudah meminta kepada Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) untuk bisa membuat harga gas menjadi satu harga diseluruh Indonesia. Jobi berharap skema yang sama pada  bahan bakar minyak (BBM) satu harga juga bisa diterpakan pada harga gas.

Jobi menilai, dengan adanya kebijakan satu harga maka masyarakat bisa menikmati harga gas yang sama. Tak hanya di Jawa dan Sumatra saja, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.

Hal ini, sambung dia, juga sejalan dengan masifnya pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga yang semakin tinggi saat ini. Jobi mengatakan, PGN perlu melakukan pengembangan agar bisa lebih ekonomis.

"Kami minta kepada BPH Migas. Kami iri kenapa BBM saja yang satu harga, gas semestinya juga bisa satu harga," ujar Jobi di Jakarta, Kamis (25/1).

Menurut Jobi, PGN juga perlu melakukan pengembangan di wilayah lain. Namun, jika harganya berbeda-beda, maka tidak bisa mencapai tingkat keekonomian yang cukup bagi PGN.

Jobi juga menjelaskan apabila kebijakan satu harga gas melalui jaringan pipa  ini berjalan masif, maka ketergantungan pemerintah atas elpiji impor juga bisa ditekan. Apalagi, kata Jobi, jargas yang selama ini diterapkan oleh PGN tidak mengalami kenaikan harga setelah hampir 15 tahun.

"Selisihnya dengan elpiji tiga kilogram juga besar. Pasti lebih murah dari elpiji tiga kilogram," ujar Jobi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement