Kamis 25 Jan 2018 11:45 WIB

46 Ribu Warga Purwakarta Dapat Rastra Gratis

Rastra gratis diberikan untuk enam bulan ke depan.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Pekerja memeriksa beras sejahtera (rastra) yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja memeriksa beras sejahtera (rastra) yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sebanyak 46.582 kepala keluarga yang ada di Kabupaten Purwakarta dalam enam bulan ke depan tak perlu lagi menebus beras sejahtera (rastra) yang digelontorkan Bulog. Akan tetapi, rumah tangga tersebut justru mendapatkan rastra secara cuma-cuma.

Kabulog Sub Divre Subang Agus Supriyanto, mengatakan, pada 2018 ini pemerintah pusat belum mengeluarkan kebijakan mengenai program rastra. Akan tetapi, sebagai penggantinya saat ini ada program bantuan sosial (bansos) rastra. Untuk bansos rastra ini, masyarakat tidak perlu menebusnya lagi alias digratiskan.

"Dulu, sewaktu rastra masyarakat harus menebusnya yakni Rp 1.600 per kilogram. Saat ini yang bansos rastra justru digratiskan," ujar Agus, kepada Republika.co.id, saat peluncuran bansos rastra di Kecamatan Jatiluhur, Kamis (25/1).

Menurut Agus, program rastra untuk tahun ini masih belum ada kejelasan, apakah akan dilanjutkan atau dihapuskan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, pemerintah tetap menggelontorkan bantuan dalam bentuk beras yakni, melalui bansos rastra.

Bansos rastra ini, akan berlanjut sampai enam bulan ke depan yaitu, terhitung Januari hingga Juni. Selanjutnya, informasi yang beredar akan ada program bantuan pangan nontunai (BPNT). Tetapi, teknis dan mekanismenya masih belum ada penjelasan dari pusat ke daerah.

Dengan begitu, kata Agus, selama enam bulan kedepan 46.582 warga Purwakarta dan 112.891 warga Kabupaten Subang akan menerima beras secara gratis. Tak hanya itu, bansos rastra ini bertujuan untuk meminimalisasi harga beras yang saat ini melambung tinggi. "Pemerintah berharap dengan adanya bansos rastra ini, berdampak pada penurunan harga beras di pasaran," ujarnya.

Eni Suhaeni (43 tahun), warga Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, mengaku, sangat terbantu dengan adanya program bansos rastra ini. Apalagi, warga tak perlu menebusnya. Dia berharap, program ini bisa terus berlanjut supaya beban keluarga miskin bisa terminimalisasi.

"Kami sangat senang, ditengah-tengah harga beras mahal, pemerintah justru memberi kami beras gratis," ujarnya.

Camat Jatiluhur Asep Supriyatna, mengatakan, jumlah keluarga miskin di wilayahnya mencapai 2.300 KK yang tersebar di 10 desa. Mereka merupakan penerima bantuan pemerintah termasuk, beras sejahtera.

"Untuk rastra, ada satu desa yang sudah menggratiskannya sejak setahun yang lalu. Yaitu, masyarakat tak perlu menebusnya. Rastra gratis ini sudah ada di Desa Cilegong," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement