Rabu 24 Jan 2018 14:34 WIB

Daop 2 Pastikan Kereta Anjlok tak Berdampak pada Jadwal

Penyebab kereta anjlok masih dalam penyelidikan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi gerbong kereta yang anjlok di Stasiun Bandung, Rabu (24/1).
Foto: Fatwa Nurdin Syafaat
Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi gerbong kereta yang anjlok di Stasiun Bandung, Rabu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- KA Argo Parahyangan, yang anjlok di Peron 6, Stasiun Bandung pada pukul 08.39 WIB tak berdampak pada jadwal operasional kereta api. Menurut Manager Humas Daop 2 Bandung, Joni Martinus, kereta yang anjlok tersebut tak berdampak pada jadwal keberangkatan maupun kedatangan kereta.

"Jadi operasional keretanya tetap berjalan normal," ujar Joni kepada wartawan, Rabu (24/1).

Menurut Joni, penyebab kereta anjlok tersebut masih dalam penyelidikan. Namun, perkiraan selesai pengerjaan pengangkutan gerbong yang anjlok sekitar pukul 14:00 WIB.

Sebelumnya, kereta anjlok tersebut membuat 475 penumpang yang berada di atas rangkaian kereta berjalan kaki menuju stasiun kedatangan. Ratusan penumpang tersebut, berjalan kaki sekitar 30 meter menuju peron kedatangan.

Sebab, KA Argo Parahyangan yang membawa sepuluh rangkaian itu terhenti di perlintasan antara jalur 6 dan 7 akibat gerbong dua, tiga, dan empat anjlok.

Joni Martinus mengatakan, KA Argo Parahyangan jurusan Jakarta-Bandung yang berangkat tepat pada pukul 05.05 WIB membawa sebanyak 475 penumpang. Okupensi KA Argo Parahyangan yang datang dari Jakarta itu sekitar 85 persen.

"Kondisinya sekitar 85 persen dari jumlah total," ujar Joni.

Joni mengatakan, dalam rangkaian terdata ada 475 penumpang. Saat kejadian, mereka berjalan kaki sekitar 30 meter menuju peron kedatangan. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa anjloknya KA Argo Parahyangan.

Tapi, hanya ada sedikit kepanikan penumpang terutama yang berada di gerbong dua, tiga, dan empat. "Tidak ada korban jiwa. Mungkin ada yang kaget saja karena roda gerbong keluar rel dan posisinya miring," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement