Jumat 19 Jan 2018 15:27 WIB

Indonesia-Jepang Bahas Kerja Sama 6 Proyek Infrastruktur

Infrastruktur yang dikerjasamakan termasuk pelabuhan dan kereta api.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Toshihiro Nikai (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/1).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Toshihiro Nikai (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas perkembangan kerja sama proyek infrastruktur dengan delegasi khusus utusan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan terdapat enam proyek yang dilaporkan Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang bidang Infrastruktur Hiroto Izumi kepada Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral ini.

Pertama yakni terkait Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang akan mulai groundbreaking pada Mei 2018 nanti. Pada Maret 2019, pelabuhan ini ditargetkan dapat mulai digunakan. "MRT fase 1, juga akhir 2018 ini akan diuji coba sehingga 2019 akan bisa dioperasikan. Kemudian untuk west dan east, jadi Timur Barat sedang dipersiapkan penetapan konsultannya," kata Basuki, Jumat (19/1).

Selain itu, terdapat proyek kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya yang saat ini tengah disiapkan feasibility study. Anggaran yang dibutuhkan pun akan dievaluasi kembali.

Proyek keempat yakni pembangunan tol Sumatera, dari Padang hingga Pekanbaru. Basuki mengatakan, pemerintah Jepang akan memberikan bantuan pinjaman untuk pembangunan proyek ini. "Kita ada rute barunya dengan tunnel dan dengan penghubung jalannya, itu akan dibiayai yang tunnel-nya karena dengan transfer of technology, itu dengan convensional loan dari pemerintah Jepang maupun pemerintah Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, PT Hutama Karya akan bertanggung jawab terhadap pinjaman anggaran untuk pembangunan jalan penghubung. Sehingga, tidak membebani anggaran APBN. "Jadi dia langsung ke Hutama Karya. Itu akan kita groundbreaking mudah-mudahan akhir 2018 ini sudah mulai di groundbreaking," ujarnya.

Selain itu, terdapat pula proyek Blok Masela. Jepang, kata Basuki, tengah menyiapkan agar proyek ini dapat segera dimulai. Terakhir yakni proyek perikanan di pulau-pulau terluar seperti Natuna dan Morotai. Basuki menjelaskan, proyek ini juga tengah disiapkan oleh Pemerintah Jepang.

Dalam pertemuan bilateral ini, tampak hadir mendampingi Presiden yakni Menteri Luar Negeri Retno Sumardi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Utusan khusus Presiden Indonesia untuk Jepang Rachmat Gobel.

Baca juga: Jepang Jajaki Kerja Sama Revitalisasi Sungai Citarum

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement