Jumat 19 Jan 2018 04:07 WIB

Diresmikan Jokowi, Pabrik Indarung VI Berteknologi Cannggih

Teknologi canggih yang digunakan di antaranya dedusting system, yakni mekanisme untuk menangkap debu hasil produksi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Pabrik Semen Indarung VI yang akan diresmikan Presiden Jokowi, pekan depan.
Foto: semen padang
Pabrik Semen Indarung VI yang akan diresmikan Presiden Jokowi, pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Pabrik semen terbaru milik PT Semen Padang, yakni pabrik Indarung VI, bakal diresmikan Presiden Jokowi pada Februari 2018. Peresmikan dilakukan dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) pada 8-9 Februari 2018.

Peresmian ini sebetulnya telah dinanti-nanti, lantaran pabrik yang pembangunannya menghabiskan Rp 4 triliun tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak 2016. Direktur Produksi PT Semen Padang, Firdaus, mengungkapkan bahwa pabrik teranyar yang dimiliki perusahannya memiliki teknologi tinggi yang ramah lingkungan.

Teknologi canggih yang digunakan di antaranya adalah penerapan dedusting system, yakni mekanisme untuk menangkap debu hasil produksi. Pabrik baru menggunakan bag filter untuk menangkap debu, sementara pabrik lama masih memakai electrostatic precipitator (ESP).

Selain itu, pabrik Indarung VI menggunakan satu calciner, dengan dimensi yang lebih besar. Dengan peralatan ini, proses pembakaran dan heat transfer menjadi lebih efisien.

"Burner system pabrik ini juga mengadopsi teknologi terkini sehingga dapat membentuk proses pembakaran yang efisien dan efektif," kata Firdaus, Ahad (18/1).

Kecanggihan lainnya, raw mill Indarung VI merupakan raw mill terbesar di dunia dengan kapasitas 750 tpd, namun dapat dioperasikan mencapai 1000 tpd.

"Dari sisi operasional, pabrik Indarung VI merupakan prototype pabrik yang ramah lingkungan," katanya.

Pabrik Indarung VI memiliki kapasitas produksi 2,4 juta ton klinker (setara dengan 3 juta ton semen). Firdaus berharap, operasional Indarung VI mampu berkontribusi bagi perusahaan. Ia mengakui industri semen nasional saat ini tengah dihadapkan pada tantangan berupa kelebihan suplai, yang memicu persaingan harga di pasar. Produsen semen nasional juga dihadapkan tingginya cost akibat meningkatnya biaya produksi, serta biaya-biaya lainnya.

Selama 2017, PT Semen Padang mampu mencapai produksi yang menggembirakan, yakni sebanyak 7,44 ton dari target 7,43 ton. Produksi tahun 2017 ini tercapai 115,30 persen dibandingkan tahun 2016, sebesar 6,4 juta ton.

Sementara dari sisi penjualan, selama 2017 volume penjualan PT Semen Padang sebesar 7,7 ton ton atau 92,20 persen dari target sebesar 8,3 juta ton. Dibandingkan dengan 2016, volume penjualan 2017 ini masih lebih tinggi 10,40 persen atau naik 6,9 juta ton dibanding tahun sebelumnya.

Selama 2017, PT Semen Padang mencatatkan laba sebesar Rp 400 miliar. Pada 2018 ini, PT Semen Padang menargetkan pencapaian laba sebesar Rp 600 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement