Jumat 19 Jan 2018 05:23 WIB

Pertamina Peduli Pelestarian Terumbu Karang

Sejumlah nelayan menangkap ikan di perairan sekitar Pulau Pombo, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Foto: Jimmy Ayal/Antara
Sejumlah nelayan menangkap ikan di perairan sekitar Pulau Pombo, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

REPUBLIKA.CO.ID,  AMBON -- PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku Papua peduli pelestarian terumbu karang di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) pulau Pombo, kabupaten Maluku Tengah. Program rehabilitasi terumbu karang di kawasan konservasi sumber daya alam Pulau Pombo dilakukan Pertamina  bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, Kamis (18/1).

Unit Manager Communication dan Relations MOR VIII Eko Kristiawan menyatakan, program ini difokuskan pada upaya konservasi dengan teknik transplantasi di beberapa titik terumbu karang di pulau Pombo yang mengalami kerusakan. Pelestarian terumbu karang merupakan komitmen Pertamina dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan hidup dan kelestarian keanekaragaman hayati.

"Pertamina senantiasa mendukung upaya pelestarian biota laut di Pulau Pombo terutama terumbu karang, karena memiliki peranan penting sebagai media perkembangan biota laut dan menjadi habitat ikan," katanya.

Ia menyatakan, terumbu karang memiliki peranan dan fungsi penting bagi kesuburan perairan laut, termasuk melindungi organisme biota laut. Keberadaan taman terumbu karang di pulau Pombon diharapkan mampu menyelamatkan ekosistem dan habitat laut.

Dalam jangka panjang terpeliharanya terumbu karang juga dapat berpotensi menjadi objek wisata bawah air yang menjadi destinasi para wisatawa. Dengan demikian program yang dilakukan ini dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi alam sekaligus perkembangan ekosistem pariwisata bawah laut.

Sedangkan, Kepala BKSDA Maluku Mukhtar Amin Ahmadi, menjelaskan, TWAL Pulau Pombo terletak diantara pulau Ambon dan Haruku merupakan kawasan konservasi laut yang telah ditetapkan pemerintah sejak 1973. Luas wilayahnya mencapai 1.000 hektare yang terdiri dari kawasan cagar alam dua hektar dan taman wisata alam 900 hektare, saat ini mengalami kerusakan 60 persen yang dipengaruhi faktor perubahan iklim, peningkatan suhu air laut dan pemutihan karang (bleaching).

"Faktor utama penyebab kerusakan terumbu karang adalah aktivitas manusia seperti penggunaan bom yang mengakibatkan kerusakan parah di beberapa titik," katanya.

BKSDA Maluku telah melaksanakan program sejak Juli - Desember 2017, tahapan rehabilitasi yang dilakukan berupa identifikasi potensi terumbu karang, transplantasi karang yang terbagi menjadi dua kegiatan yakn pembuatan substrat dan rak serta penanaman karang laut.

Selain itu monitoring dan evaluasi untuk memastikan pertumbuhan karang dan pembersihan dari benda-benda yang menggangu pertumbuhan karang. Amin mengatakan program CSR yang dilakukan Pertamina sangat membantu proses pelestarian terumbu karang di pulau Pombo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement