Rabu 17 Jan 2018 15:28 WIB

BSM Target Pendapatan Komisi dari Produk Asuransi

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
President Director AXA Mandiri, Jean Philippe Vandenschrick, bersama Direktur Distribution and Services PT Bank Syariah Mandiri Edwin Widjajanto, meluncurkan produk Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah (MEP Syariah) di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta, Rabu (17/1).
Foto: Republika/Binti Sholikah
President Director AXA Mandiri, Jean Philippe Vandenschrick, bersama Direktur Distribution and Services PT Bank Syariah Mandiri Edwin Widjajanto, meluncurkan produk Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah (MEP Syariah) di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta, Rabu (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri menargetkan pertumbuhan pendapatan komisi (Fee Based Income) sebesar 25-50 persen dari produk asuransi. Saat ini, BSM telah memasarkan lima produk asuransi syariah dari PT AXA Mandiri Financial Service.

Direktur Distribution and Services PT Bank Syariah Mandiri Edwin Widjajanto, mengatakan, kerja sama dengan AXA Mandiri telah berkontribusi terhadap fee based income sebesar Rp 20 miliar selama 2017. Nominal tersebut sekitar 5 persen terhadap keseluruhan perolehan fee based income BSM selama 2017.

"Tahun ini kami berharap fee based income dari kerja sama dengan AXA Mandiri bisa mencapai Rp 25 miliar sampai Rp 30 miliar," jelas Edwin kepada wartawan seusai acara peluncurkan produk Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah (MEP Syariah) di Jakarta, Rabu (17/1).

Menurut Edwin, target yang dikejar BSM dari produk MPE Syariah tersebut bukanlah peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), melainkan penambahan fee based income dan meningkatkan jumlah produk yang diketahui oleh nasabah. "Dengan jumlah produk knowledge yang banyak, membuat nasabah akan lebih loyal ke perbankan, sehingga nasabah tidak mudah pindah ke bank lain," imbuhnya.

Edwin mengatakan, produk asuransi unit link MEP Syariah tersebut menyasar kelas menengah yang merupakan nasabah BSM. Potensinya mencapai 5,5 juta nasabah BSM. Dengan nominal yang tidak terlalu besar, yakni Rp 25 juta per tahun, produk tersebut dinilai bisa menyasar semua nasabah BSM.

Selain dari kerja sama dengan AXA Mandiri, kontribusi fee based income BSM juga berasal dari transaksi jual beli valuta asing dari umrah yang cukup besar, reksa dana, produk trade service, dan emiten. "Paling besar kontributor dari produk gadai emas (pawning) sebesar 40 persen dari total seluruh pendapatan fee based income," ujarnya.

BSM telah bekerja sama dengan AXA Mandiri sejak 2010. Sampai saat ini sudah ada lima produk AXA Mandiri yang telah dipasarkan melalui channel BSM. Kelima produk tersebut yakni, Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus (MRSS Plus), Mandiri lnvesta Sejahtera Syariah (MISS), Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah (MPKS), Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah (MSCS), dan Mandiri Elite Plan Syariah (MEPS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement