Senin 15 Jan 2018 19:22 WIB

Bulog Ditugaskan Intensifkan Operasi Pasar

Red: Nur Aini
Antrean warga membeli sembako murah pada operasi pasar oleh Forum Bulog Divre Jabar, di daerah Sadangluhur RW 15, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Kamis (2/5). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Antrean warga membeli sembako murah pada operasi pasar oleh Forum Bulog Divre Jabar, di daerah Sadangluhur RW 15, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Kamis (2/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Perum Bulog untuk mengintensifkan operasi pasar maupun pelaksanaan penyaluran beras sejahtera atau rastra berdasarkan stok yang masih ada.

Darmin mengatakan stok beras yang masih ada di Bulog sebanyak 875 ribu ton. "Pemerintah menugaskan Bulog untuk meneruskan operasi pasar, melaksanakan rastra, dan meningkatkan jumlah dan jangkauannya sehingga harga beras bisa digiring kembali ke arah harga yang memang ditetapkan dalam HET kita," ucap mantan gubernur Bank Indonesia tersebut Dalam konferensi pers di kompleks Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (15/1).

Darmin menjelaskan bahwa secara garis besar pelaksanaan operasi pasar mungkin akan berlangsung sampai dengan akhir Februari 2018. "Kalau harga sudah bergerak turun, terutama di tingkat petani, maka operasi pasarnya tentu akan dikurangi dan kalau perlu dihentikan walaupun belum sampai akhir Februari 2018," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan volume beras yang telah tersalurkan melalui operasi pasar per 12 Januari 2018 adalah 84 ribu ton.

Enggartiasto juga mengatakan tidak perlu ada kekhawatiran mengenai harga beras dan gabah akan turun karena Bulog akan menyerap gabah dan beras dari yang dihasilkan. Stabilisasi harga pada tingkat konsumen dilaksanakan melalui pelaksanaan operasi pasar oleh Perum Bulog dengan harga paling tinggi sama dengan HET.

Baca juga: Indef: Kementan Harus Perbaiki Data Riil Produksi Beras

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement