Jumat 12 Jan 2018 07:27 WIB

Jonan: Rasio Elektrifikasi Lebihi Target

Pergantian jaringan listrik
Foto: Wahyu Putro/Antara
Pergantian jaringan listrik

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan realisasi rasio elektrifikasi hingga akhir 2017 mencapai 94,83 persen atau lebih tinggi 2,08 persen dari target 92,75 persen.

"Kami berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi hingga akhir 2017 menjadi 94,83 persen atau lebih tinggi dua persen dari target," kata Jonan saat menjadi pembicara dalam The Journal of Contemporary Accounting and Economics (JCAE) 2018: Doctoral Consortium and Annual Symposium di Kuta, Bali, Kamis (11/1).

Menurut Jonan, pada 2018, pihaknya juga optimistis rasio elektrifikasi akan mencapai 97,5 persen atau lebih tinggi dibandingkan target sebesar 95,15 persen. "Sehingga pada 2019, rasio elektrifikasi bisa mencapai 99,9 persen atau lebih tinggi dari target 97,5 persen," katanya.

Jonan yang juga merupakan alumnus Unversitas Airlangga tersebut mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah program untuk mencapai angka rasio elektrifikasi hingga 99,9 persen tersebut. Di antaranya, menurut dia, melalui pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) setempat.

"Di sejumlah wilayah Indonesia, jarak antardesanya berjauhan, sehingga akan dibangun listrik 'off grid' bersumber EBT," ujarnya.

Program lainnya adalah pemasangan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) dengan dana dari APBN. "Tahun lalu pemasangan LTSHE mencapai 1.000 desa. Tahun 2018 ini kami targetkan mencapai 1.500 desa. Jadi, tahun ini tuntas 2.500 desa," katanya.

Terakhir, pembangunan listrik desa melalui anggaran PLN (APLN) dan APBD. "Jadi, program penyediaan listrik melalui sinergi APBN/APBD dan anggaran PLN di antaranya pada wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta memberi kesempatan swasta melalui peningkatan pemanfaatan sumber EBT setempat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement