Kamis 11 Jan 2018 19:07 WIB

Bisnis Lesu, Xerox Berniat Jual Saham ke Fujifilm

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Mesin foto kopi (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mesin foto kopi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Xerox Corp tengah menghadapi tekanan bisnis dengan terus melemahnya bisnis mesin cetak dan mesin foto kopi. Xerox dikabarkan tengah dalam proses untuk melepas aset mereka ke Fujifilm Holdings.

Di tengah lesunya bisnis mesin cetak perkantoran, perusahaan yang berbasis di Norwalk, Connecticut AS itu sendiri jadi perhatian khusus bagi salah satu pemegang sahamnya, Carl Icahn. Di sisi lain, Fujifilm sendiri tengah merampingkan bisnis mesin foto kopi mereka dan memperbesar fokus pada layanan dokumen, demikian dilansir Reuters, Kamis (11/1).

Pada Desember 2017 lalu, Icahn menulis surat terbuka kepada pada pemegang saham kalau Xerox butuh kepemimpinan baru karena bisnisnya melambat. Icahn sendiri adalah pemegang saham terbesar Xerox dengan porsi 9,7 persen.

Xerox merupakan pionir bisnis mesin foto kopi. Sementara Fujifilm sendiri merupakan perusahaan dengan bisnis serupa yang memiliki basis kuat selama lima dekade di Tokyo. Fujifilm fokus menyasar pasar Asia Pasifik termasuk Cina dan berhasil meninggalkan Xerox di sisi ekspansi.

Akuisisi Xerox sendiri sudah sampai di level eksekutif dan pemegang saham. Namun baik Xerox maupun Fujifilm tak mau berkomentar soal ini.

Valuasi pasar Xerox sendiri diprediksi mencapai 7,7 miliar dolar AS dan Fujifilm 22 miliar dolar AS. Xerox melepas unit usaha proses alih dayanya pada 2016.

Perusahaan patungan Xerox dan Fujifilm, Fuji Xerox yang mereka bentuk pada 1962, saat ini berkontribusi hingga separuh dari total penjualan produk dan laba operasional Fujifilm. Menyadari mulai lesunya bisnis mesin foto kopi, Fujifim beralih ke industri obat regeneratif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement