Selasa 09 Jan 2018 18:09 WIB

Berapa Persen Potensi Cadangan Migas yang Belum Diolah?

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Satya Festyiani
Ladang migas di Selat Timor.
Foto: ABC News
Ladang migas di Selat Timor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berharap tahun ini cadangan minyak dan gas (migas) nasional bisa bertambah. Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM, Ego Syahrial menjelaskan masih ada sekitar 55 persen dari cekungan cadangan migas yang masih belum diolah.

Ego mengaku saat ini memang cadangan minyak nasional tak banyak. Hal ini selain karena kebutuhan dalam negeri yang tak sedikit juga tak didukung oleh penemuan baru cadangan migas dan kegiatan eksplorasi yang masih minim. Ego mencontohkan, pemerintah baru bisa mencadangkan 60 persen dari kebutuhan yang ada.

"Jadi, setiap kita sedot 1 barel per hari, cadangan kita paling bisa kita tutup 0,6 barel per hari. Artinya, saya akui bahwa penemuan kita tidak bertambah banyak," ujar Ego di kantor Kementerian ESDM, Selasa (9/1).

Meski tak banyak, Ego menjelaskan, cadangan minyak nasional tak akan habis. Sebab, dari 128 cekungan yang diperkirakan memiliki potensi cadangan minyak, baru tereksplorasi 45 persen. Ego menyebutkan, masih ada sekitar 55 persen dari cekungan tersebut yang masih bisa diolah.

Untuk mendukung hal tersebut, Ego mengatakan, pihaknya memang akan meningkatkan potensi dan investasi di bidang migas ini. Ego optimistis, peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah bisa membuat iklim investasi menjadi lebih baik.

"Nah ini yang jadi tugas kita. Kedepan, ini yang akan kita kerjakan. Perubahan peraturan pemerintah dari rezim CS ke GS ini salah satu solusi untuk efisien. Ini bisa menggiatkan lagi eksplorasi. Indikatornya sudah ada dari tujuh penawaran lima diantaranya masuk," ujar Ego.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement