Selasa 09 Jan 2018 17:59 WIB

ESDM akan Tambah Lelang Wilayah Kerja Migas

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Satya Festyiani
Migas Indonesia 2018
Foto: republika/mufti
Migas Indonesia 2018

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tahun ini rencananya pemerintah melalui Kementerian ESDM akan menambah jumlah wilayah kerja minyak dan gas (migas) yang akan dilelang. Langkah ini, kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM, Ego Syahrial, dilakukan untuk menambah cadangan dan pasokan migas 2018.

Ego menjelaskan, lelang tahap satu yang dilakukan pada akhir 2017 kemarin, dari tujuh wilayah kerja yang ditawarkan, lima diantaranya sudah diminati oleh investor. Menurutnya, hal ini bisa menambah pasokan dan cadangan migas nasional. Pada Januari ini, lelang tahap dua akan dibuka oleh ESDM dengan penawaran 11 wilayah kerja. Sedangkan, hingga akhir tahun nanti, ESDM menargetkan ada 20 wilayah kerja migas yang ditawarkan dan diharapkan mendapatkan investor.

"Jadi bukan hanya 11, kita juga mengkombinasikan untuk wilayah kerja yang 2015 sama sekali tidak diminati yang cukup banyak sekitar 12-15, begitu juga wilayah kerja yang di 2016 sama sekali tidak diminati. Itu akan kita lelang kembali. Jadi mungkin ada di atas 20 wilayah kerja yang kita tawarkan," ujar Ego di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (9/1).

Ego mengatakan, lelang wilayah kerja memang sempat menuai pesimistis. Sebab, dengan dikeluarkannya aturan baru oleh pemerintah mengenai pajak dan gross split, iklim investasi migas dikhawatirkan menurun. Namun, hal tersebut ditepis oleh Ego, menurut Ego, tujuh wilayah kerja yang masuk dalam lelang tahap I sudah diminati oleh investor.

"Nah, ini memberi sinyal positif, terkait kebijakan kita. Begitu juga dengan Peraturan Menteri (Permen). Permen 8. Jadi sistem gross split hanya cocok di wilayah kerja perpanjangan, tapi ternyata enggak juga," ujar Ego.

Ia menilai, dengan adanya aturan baru mengenai gross split dan sistem perpajakan meskipun beberapa pihak menganggap tak bisa meningkatkan investasi, tapi Ego menjelaskan aturan tersebut malah membuat investor semakin efisien. Ego menjelaskan, dengan investor yang efisien, kinerja hulu migas akan lebih menguntungkan.

"Peralihan dari cost recovery ke gross split bisa membuat investor semakin efisien," ujar Ego.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement