Selasa 09 Jan 2018 10:27 WIB

IHSG Menguat Terdorong Sentimen Dalam Negeri yang Kondusif

Refleksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Refleksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/1) dibuka menguat 8,47 poin seiring sentimen dari dalam negeri relatif yang kondusif. IHSG BEI dibuka menguat 8,47 poin atau 0,13 persen menjadi 6.393,87, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,17 poin (0,20 persen) menjadi 1.088,56.

"IHGS bergerak menguat di tengah sentimen dari dalam negeri yang relatif kondusif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa (9/1).

Ia menambahkan bahwa salah satu sentimen yang mendorong penguatan bursa saham Indonesia yakni kenaikan cadangan devisa. Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Desember 2017 tercatat 130,20 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir November 2017 sebesar 125,97 miliar dolar AS.

Sementara dari eksternal, lanjut dia, Amerika Serikat menyatakan terbuka untuk berkomunikasi dengan Korea Utara. Sentimen itu cukup meredakan kekhawatiran pasar.

Analis Binaartha Sekuritas reza Priyambada menambahkan bahwa positifnya bursa saham di kawasan Asia kembali memicu pelaku pasar saham untuk kembali melakukan akumulasi sehingga IHSG kembali bergerak ke area positif. "Namun, posisi IHSG yang menyentuh telah naik dalam beberapa hari terakhir memberikan peluang bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 45,98 poin (0,15 persen) ke 30.945,51, indeks bursa Nikkei naik 97,14 poin (0,42 persen) ke 23.814,34, dan Straits Times menguat 10,52 poin (0,29 persen) ke posisi 3.522,96.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement