Selasa 09 Jan 2018 05:21 WIB

Beras Bulog akan Banjiri Pasar Mulai Hari Ini

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Beras BULOG
Foto: Republika/Prayogi
Beras BULOG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah, melalui Bulog, akan segera menggelontorkan beras tipe medium secara masif ke pasar-pasar tradisional mulai Selasa (9/1). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meredam gejolak harga.

"Per besok, harus sudah rata semuanya. Seluruh pasar tradisional sudah masuk beras Bulog," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, di kantornya, Senin (8/1).

Menurutnya, Bulog akan memprioritaskan daerah yang mengalami kenaikan harga beras paling tinggi. Selanjutnya, komoditas tersebut wajib dijual dengan harga sesuai ketentuan Harga Eeceran Tertinggi (HET) untuk beras medium.

Berdasarkan peraturan menteri perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017, HET untuk beras medium ditetapkanRp 9.450 per kilogram untuk wilayahJawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.Sementara, untuk wilayah Sumatra (kecuali Lampung dan Sumatra Selatan), Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan,HETuntukberasmedium ditetapkan Rp 9.950 per kilogram.Adapun untuk wilayah Maluku dan Papua,HETuntukberasmedium menjadi Rp 10.250 per kilogram.

Mendag juga mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan ketersediaan pasokan beras medium di seluruh pasar milik PD. Pasar Jaya. "Seluruh pedagang Pasar Jaya sudah menjual itu dan ini akan dikawal terus oleh Satgas Pangan."

Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang pada Januari 2018 tercatat menyentuh titik tertinggi sejak 2016. Berdasarkan data perkembangan harga di pibc.foodstation.co.id, harga rata-rata beras pada Januari 2018 berada di level Rp 11.015 per kilogram. Angka itu jauh lebih tinggi dibanding harga pada Januari 2017 dan Januari 2016. Pada Januari 2017, harga rata-rata beras hanyaRp 9.506 per kilogram. Sementara, pada Januari 2016 harga rata-rata beras berada di kisaran Rp 9.710 per kilogram.

Baca juga: Penertiban Beras Oplosan Diminta tak Ganggu Mekanisme Pasar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement