Ahad 07 Jan 2018 10:48 WIB

Operasi Pasar di Malang Digelar Hingga Akhir Januari

Red: Nur Aini
 Pengunjung sedang berbelanja saat digelar operasi pasar, ilustrasi
Pengunjung sedang berbelanja saat digelar operasi pasar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang bersama Bulog Sub Divre Malang menggelar operasi pasar hingga akhir Januari 2018 seiring masih tingginya harga sejumlah komoditas pangan, seperti beras, minyak goreng, telur ayam ras, serta daging ayam potong.

Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Malang, Ahad (7/1), harga beras medium Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram, daging ayam ras Rp 32 ribu, hingga Rp 33 ribu per kilogram, telur ayam ras seharga Rp 20 ribu, hingga Rp 24 ribu per kilogram, serta cabai rawit seharga Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram.

"Dalam dua pekan terakhir ini harga beras terus naik, sehingga kami bekerja sama dengan Bulog mengupayakan operasi pasar beras hingga akhir Januari nanti agar harga di pasaran bisa ditekan dan tidak naik terus," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto di Malang, Jawa Timur.

Sebelumnya, harga beras medium untuk eceran rata-rata Rp 9.000 hingga Rp10 ribu per kilogram, namun dua pekan terakhir naik hingga menyentuh angka Rp 12 ribu per kilogram. Sebenarnya, stok beras masih aman untuk beberapa bulan ke depan.

Hanya saja, kata dia, pasokan beras dan beberapa komoditas pangan pokok, seperti telur dan ayam potong dari daerah lain sedikit terhambat sehingga terjadi penyesuaian harga di pasaran. "Harapan kami, dengan adanya operasi pasar ini, harga beras maupun beberapa komoditas lainnya, harganya bisa turun, minimal tidak ada kenaikan lagi," ucapnya.

Beberapa komoditas yang dijual di operasi pasar tersebut, di antaranya beras, gula pasir. dan minyak goreng. Beras dijual seharga Rp 8.000 per kilogram, gula pasir Rp 11 ribu per kilogram, dan minyak goreng Rp 10 ribu per liter.

Salah seorang penjual ayam potong dan ayam kampung di Pasar Dinoyo, Ardi, mengaku kenaikan harga ayam potong akibat pasokan tersendat. "Barangnya hanya sedikit dan pasokannya tidak lancar sehingga harganya melambung. Dan untuk mendapatkan ayam yang akan kami jual, kami harus berburu ke beberapa lokasi," ujarnya.

Harga cabai rawit yang menyetuh angka hingga Rp 45 ribu per kilogram tersebut, dikeluhkan banyak petani cabai di Kabupaten Malang, sebab harganya tidak sebagus tahun lalu yang mampu menyentuh angka Rp 75 ribu.

"Harga cabai kalau sudah di pedagang eceran memang agak mahal sampai Rp 45 ribu, tetapi di tingkat petani masih dihargai Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogramnya, sehingga kalau dibandingkan dengan tahun lalu sangat jauh selisihnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement