REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menargetkan proyek pengerjaan double-double track (DDT) atau jalur dwiganda lintas Jatinegara-Bekasi dapat rampung pada akhir 2018. Jika proyek tersebut selesai tepat waktu, maka di akhir tahun jalur lintas Jatinegara-Bekasi akan memiliki empat rel. "Kita harapkan tahun ini yang Jatinegara-Bekasi sudah bisa selesai," ucap Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, Jumat (5/1).
Dengan adanya jalur rel dwiganda, perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) tidak akan terganggu lagi dengan kereta jarak jauh. Sehingga, jadwal perjalanan KRL dapat tepat waktu.
Jalur rel Jatinegara-Bekasi sendiri merupakan bagian dari proyek jalur dwiganda Manggarai-Cikarang sepanjang 30 kilometer. Pengerjaan proyek tersebut telah dimulai sejak 2013.
Proyek pembangunan jalur kereta dwiganda Manggarai-Cikarang terbagi menjadi tiga paket. Paket A, yakni Manggarai-Jatinegara, dibangun dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN lewat Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara senilai Rp 2,4 triliun hingga Rp 2,5 triliun.
Paket B, Bekasi-Cikarang, dengan nilai proyek sekitar Rp 2,6 triliun hinga Rp 3 triliun, dibangun dengan dana pinjaman luar negeri dari Jepang. Adapun Paket B21, Jatinegara-Bekasi, memiliki nilai proyek Rp 1 triliun yang dibiayai oleh APBN.