Rabu 03 Jan 2018 17:34 WIB
Pastikan Program Subsidi Benih Tetap Berlanjut

Mentan: 1.000 Desa Sudah Produksi Benih

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Agus Yulianto
Menteri Pertanian  Amran Sulaiman bersama sejunkah pejabat melakukan panen padi di Kabupaten Karawang.
Foto: dok. Pendam III Siliwangi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama sejunkah pejabat melakukan panen padi di Kabupaten Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan program bantuan untuk petani berupa subsidi benih akan berlanjut di 2018. Pernyataan ini sekaligus untuk menepis kabar pencabutan subsidi benih yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani.

Amran menjelaskan, Kementerian Pertanian akan tetap memberikan subsidi benih pada petani, hanya saja dengan skema yang berbeda. Di tahun sebelumnya, pemberian subsidi benih dilakukan dengan menggandeng PT. Sang Hyang Sari (SHS). Perusahaan plat merah itu yang kemudian menyalurkan benih ke petani.

Namun begitu, berdasarkan evaluasi Kementerian Pertanian, benih yang tersalurkan ke petani sangat minim. Yakni hanya sekitar 20 persen. Menurut Amran, hal tersebut terjadi karena neraca keuangan PT. SHS yang tidak mencukupi.

Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk menarik anggaran subsidi tersebut dan mengalihkannya untuk mendanai program Desa Mandiri Benih. Menurut Amran, saat ini sudah ada lebih dari 1.000 desa yang berhasil memproduksi benih.

"Ini yang kami beli kemudian kami bagikan ke petani. Gratis," kata Amran, dalam rapat koordinasi ketahanan pangan di kantornya, Rabu (3/1).

Sama seperti tahun sebelumnya, Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 1 triliun untuk program subsidi benih di 2018. Anggaran itu diproyeksikan untuk mensubsidi pengadaan benih padi untuk lahan seluas 3 juta hektare, jagung 4 juta hektare dan kedelai 500 ribu hektare.

Amran mengklaim, benih-benih tersebut adalah bibit unggul yang mampu membuat produksi komoditas tanaman pangan melonjak. "Yang biasanya produksi padi lima ton, benih yang kita bagikan ini potensi produksinya 10 ton," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement